Lihat ke Halaman Asli

M. Boby Hasan Arfani

Associate Project Manager

Polemik Marketplace Guru dan Indikasi Nepotisme di Indonesia

Diperbarui: 31 Mei 2023   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram @nadiemmakarim

Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan akan meluncurkan gebrakan baru di dunia pendidikan bernama Marketplace Guru pada tahun 2024.

Tujuannya tentu saja baik, agar sekolah bisa mendapatkan guru yang berkompeten dan guru mendapatkan imbalan yang sepantasnya.

Gagasan baru ini adalah jawaban yang diberikan Kemendikbud terhadap permasalahan guru honorer yang ada di Indonesia.

Dan harapannya calon guru tidak harus menunggu perekrutan secara terpusat.

Namun di tengah kebijakannya ini muncul beragam polemik dan kritik.

Salah satunya adalah masalah nama Marketplace Guru yang dianggap sangat tidak sopan dan tidak menghargai guru.

Salah satu kritik hadir dari Wakil Ketua Komisi 10 DPR RI Dede Yusuf.

 "Marketplace ini untuk produk barang, jadi carilah misalnya jadi 'ruang talenta', sebetulnya talent Scout yang kita sebut atau head hunter. Pakai bahasa Indonesialah, nggak usah marketplace.

 Selain itu hadir juga kritikan dari Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru  Imam Zanatul Haeri yang khawatir dengan penggunaan kata marketplace.

" Kami khawatir penggunaan kata marketplace mendegradasi guru menjadi sekedar barang jualan. Keadaan guru makin tidak terhormat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline