Lihat ke Halaman Asli

Salma Nur Azizah

Mahasiswa MBKM Sragen

Praktek Ubinan Padi oleh Mahasiswa MBKM Magang UNS bersama PPL Kecamatan Sambungmacan

Diperbarui: 23 Juni 2024   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Praktek Ubinan Padi oleh Mahasiswa Magang dengan PPL di BPP Sunan Kalijaga Sambungmacan

Mahasiswa magang MBKM di BPP Sunan Kalijaga Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen melakukan praktek ubinan padi bersama sama dengan penyuluh pertanian lapangan. Mahasiswa tersebut terdiri dari Surya Pranata, Tegar Wahyu Aditya, dan Salma Nur Azizah. Ubinan padi adalah  suatu metode untuk memperkirakan hasil panen tanaman padi. Hasil dari ubinan ini dapat dijadikan dasar dalam penentuan produksi padi dalam 1 Ha/

Kegiatan yang dilakukan pada Selasa 6 Februari 2024 ini bertempat pada dua lahan yang ada di Desa Bedoro dan Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan. Penyuluh pertanian lapangan di BPP Sunan Kalijaga mengajak mahasiswa magang untuk belajar cara melakukan ubinan padi, dimana sebelumnya mahasiswa belum pernah belajar hal tersebut di perkuliahan. Hal tersebut bertujuan agar mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampillan dalam melakukan ubinan padi yang dapat digunakan untuk memperkirakan hasil produksi padi dalam 1 hektar lahan. 

Dalam melakukan ubinan padi ini diperlukan beberapa peralatan yaitu pipa PVC ubinan, timbangan, sabit, karung, plastik, dan terpal. Setelah alat dan bahan disiapkan, tahapan pertama dalam melakukan ubinan padi ini adalah menentukan petak pada lahan yang akan dilakukan ubinan. Kemudian menyusun beberapa pipa PVC ubinan hingga berbentuk persegi yang berukuran 2,5 x 2,5 m2. Padi yang berada di dalam petak pipa ubinan merupakan padi yang akan dijadikan sampel panen, sehingga perlu dipisahkan dengan yang lain dengan diberi batas. Kemudian padi yang berada dalam petak dipotong menggunakan sabit, hasil dimasukkan ke dalam karung dan dibawa keluar lahan. Tahapan selanjutnya adalah memisahkan bulir padi dari batangnya, dapat dilakukan dengan cara dipukul-pukul. Kemudian hasil bulir dimasukkan ke dalam plastik lalu ditimbang. Hasil ubinan yang telah ditimbang tersebut kemudian dikalikan dengan 1600. 1600 tersebut diperoleh dari luas lahan yaitu 1 Ha/ 10.000 m2 dibagi dengan luas ubinan dimana 2,5 m X 2,5 m yaitu 6,25 m2. Angka yang diperoleh dari perhitungan tersebutt merupakan perkiraan hasil produksi padi dalam satu hektar lahan.

Bulir padi yang diperoleh di salah satu lahan Desa Bedoro adalah sebanyak 5,75 kg. Hasil tersebut dikalikan dengan 1600 sehingga didapatkan perkiraan papen padi yaitu sebesar 9,2 ton/Ha GKP. Sedangkan bulir padi yang diperoleh di  salah satu lahan Desa Banaran adalah sebanyak 6 kg. Hasil tersebut dikalikan dengan 1600 sehingga didapatkan perkiraan panen padi yaitu sebesar 9,6 ton/Ha GKP. Berdasarkan hasil ubinan, panen padi di kedua desa tersebut mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline