Lihat ke Halaman Asli

KKN MBKM UM DESA GAJAHREJO

KKN MBKM Universitas Negeri Malang Membangun Desa Tahun 2021 Desa Gajahrejo

Mahasiswa UM Sorot UMKM di Desa Gajahrejo

Diperbarui: 19 Januari 2022   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang melaksanakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Membangun Desa tahun 2021 di Dusun Sumberlele, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang menyorot Usaha Mikro, Kecil, dan Mengengah (UMKM) yang masih merintis di desa tersebut agar lebih berkembang ke depannya. Potensi desa yang unggul dengan hasil bumi seperti kelapa, pisang, dan singkong masih belum dikelola secara maksimal oleh warga menjadi produk yang akan dijual. Hal tersebut terkendala oleh kemampuan dan pengetahuan warga sekitar sebagai pelaku UMKM yang masih terbatas. Padahal, desa tersebut potensial dalam pengembangan produk hasil UMKM. Oleh karena itu, mahasiswa MBKM UM berinisiatif untuk memberikan pendampingan kepada salah satu pelaku UMKM pembuat keripik singkong bernama Ika Yulita Wulandari.

20211225084352-img-0232-jpg-61e8317b80a65a66b757eb72.jpg

20211224091652-img-0194-jpg-61e8319880a65a5c6428bb32.jpg

            Lima orang mahasiswa selaku perwakilan kelompok membantu sekaligus belajar cara memproduksi keripik singkong mulai dari awal pengupasan hingga akhir pengemasan. Selanjutnya pada Jumat (24/12/21) mahasiswa menyambangi rumah produksi keripik singkong “Lentera Terang” ibu Ika untuk mencoba inovasi rasa baru yaitu rasa keju pedas. Sebelumnya, ibu Ika hanya menjual keripik singkong rasa balado dan manis. Bahkan produk kompetitor juga belum memiliki rasa serupa. Pada saat dicoba, ibu Ika mengaku suka dengan rasa baru tersebut dan optimis akan disukai pula oleh konsumennya. Upaya tersebut merupakan wujud keseriusan mahasiswa dalam memberikan pendampingan bagi usaha yang sedang dirintis oleh warga. Tidak berhenti di situ, upaya mengangkat UMKM sebagai potensi desa yang moncer dilanjutkan dengan penyuluhan pentingnya perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan kualitas produk hasil UMKM keesokan harinya.

            Pemilihan tema didasarkan atas pertimbangan dan saran dari berbagai pihak termasuk dosen koordinator, Bapak Khusaini, S.Pd, M. Ed., bahwa pelaku usaha di desa Gajahrejo masih minim memiliki izin usaha berupa PIRT sehingga lingkup distribusi terbatas. Di samping itu, kesadaran akan pentingya kualitas produk menjadi poin kunci yang perlu diperhatikan secara saksama dan serius oleh seluruh pelaku usaha agar produk yang dijual memiliki kualitas yang baik dan nantinya berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Penyuluhan yang dilakukan keesokan hari setelah inovasi rasa berjalan lancar. Antusias pelaku usaha terbilang tinggi dibuktikan dengan kehadiran peserta yang memadati rumah Ibu Sumini, Ibu RT. Penyuluhan berlangsung selama tiga jam dan berjalan secara dua arah dari mahasiswa dan warga sehingga seluruh peserta penyuluhan berkesempatan menjelaskan tentang produk hasil usaha yang mereka bawa pada saat itu mulai dari proses produksi, pemasaran, hingga kendala yang dialami. Acara tersebut menjadi ajang untuk saling berbagi informasi sekaligus memperkenalkan produk kepada publik agar lebih dikenal. Dengan adanya pendampingan oleh mahasiswa KKN UM berupa inoviasi rasa dan penyuluhan yang diikuti oleh pelaku UMKM diharapkan mampu meningkatkan kualitas produk dan perluasan pemasaran di desa Gajahrejo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline