Lihat ke Halaman Asli

Surat Terbuka untuk Pengajar Muda Indonesia Mengajar

Diperbarui: 17 September 2015   16:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit, memang masih tak ada penopang, Begitupun udara, tak ada yang supply berkelanjutan Semuanya bisa kita nikmati, namun kita tak pernah tau ada kekuatan lain yang menopang semaunya karena keterbatasan kita

 Dear Para Pengajar Muda, Saya tahu persis, Anda adalah orang pilihan dan terkeren karena memilih sesuatu yang anti mainstream sekali Di saat teman-teman sebaya Anda, sudah mantap menata Karir di perusahaan multinasional, perusahaan publik, instansi pemerintahan, Private sektor lain, NGo ataupun masih menjadi pengangguran terbuka. Anda sebaliknya, dengan otak kanan yang digunakan, rela melepas kesempatan itu demi kemajuan pendidikan dasar kita yang memang keropos secara etika dan menua secara prinsip.

Anda adalah lulusan-lulusan terbaik dari universitas negeri, swasta ataupun lulusan luar negeri dengan kualitas terbaik, barangtentu memulai karier impian bukanlah mimpi melainkan hanya menunggu waktu saja dan bisa dalam sekejap mata terwujud. Anda malah memilih sesuatu yang keren dengan terjun ke pelosok daerah antah berantah, yang saya yakini, Anda baru pertama kali injakan kaki di tempat baru ini.

 Idealisme, dengan semua major berbeda, menunda demi egoisme belaka ataupun alasan lain, Tak bisa dianggap remeh. Menanggalkan ijazah semata, demi kemajuan adik-adik kita yang tak bisa membaca, menulis, menghitung adalah perbuatan keren gan dan sis.Di Finlandia, guru adalah profesi terhormat dan nomor Wahid, mengapa?

Karena merupakan katalisator dalam mewujudkan welfare state, sehingga negara tahu betul, bagaimana caranya menjamu produsen indeks pembangunan manusia dengan cara istimewa dan memperlakukan semua dengan hal yang manusiawi, sehingga bisa fokus untuk membina, meracik dan menciptakan manusia-manusia terbaik.

 Dear para pengajar muda,Keluarga adalah sektor utama dalam pelaku perekonomian dan engkau semua rela meninggalkan mereka untuk satuan waktu tertentu hingga tak jarang dengan keterbatasan infrastruktur telekomunikasi yang ada, hanya bisa memanfaatkan momen bahagia untuk bersua dengan keluarga via telepon, Skype, video call dll hanya disekedar waktu dan menyapa mereka dengan senyum terbaik Anda, apakah itu tidak keren?

Disaat banyak sekali teman-teman seumuran Anda mengacuhkan orang tua mereka, hanya demi euforia sesaat dan akhirnya mereka menyesal karena ajal memisahkan mereka dan mereka masih saja belum bisa berubah demi semuanya.

Keluarga baru, adik-adik baru, sahabat baru, Partner baru adalah bayaran atas semua perjalanan indah Anda dalam satu tahun ke depan. Tuhan tidak akan rela membiarkan semangat, kerja keras, keringat, senyum kelu, senyum kerut, haru, kecewa, merana, gundah, ketidakpastian, ataupun semua hal-hal jelek masih membekas di hati. Dia, membiarkan semua hanya untuk Anda, para tamu istimewa, sarjana harapan bangsa, penyambung lidah untuk Indonesia yang lebih baik kelak dengan semua gambar proyek nyata kehidupan-NYA.

Dear para pengajar muda Indonesia Mengajar, Jarak dan waktu selalu diperdebatkan dalam berbagai postulat, Mengapa? Karena semuanya kadang tidak berlaku di kondisi tertentu, kadang anomali, kadang masuk dalam Range. Begitupula dengan ego Anda, emosi Anda, jenuh Anda, dan semua yang Anda rasakan adalah sebuah senyuman awal menuju inspirasi siswa binaan Anda. Mungkin suatu saat nanti, siswa Anda akan menjadi peraih Nobel, Birokrat terkenal, teknokrat, ilmuwan, ataupun orang luar biasa lainnya.  

 

Pembelajaran hidup itu selalu mengasyikkan, kau boleh saja berhenti sekolah, tapi jangan pernah berhenti belajar. Belajar dari kehidupan lingkungan, belajar dari kesederhanaan para siswa, keluguan orang tua angkat, bahkan semangat menggebu-gebu dari semua keterbatasan yang ada. Karena pekerjaan Anda adalah sebuah kehormatan, bukan beban.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline