Lihat ke Halaman Asli

Konsep "Cinta Sejati"

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tahu kau pasti sudah muak

Sungguh muak, berat berada di dekatnya

Berpura-pura tidak terjadi apa-apa

Padahal boleh jadi kau bahkan telah membenci orang itu

Apakah cinta itu ada? Apakah ada yang namanya cinta sejati?

Ku kira itu hanya berada di dongengan anak-anak sebelum tidur

Atau hanya berada di drama-drama korea. Hanya ilusi. Tidak nyata.

Kau pasti telah membenci orang itu hanya karena mendengarnya berbicara

Kau pasti telah risih, tidak nyaman, ingin pergi, memberontak

Tapi kau tidak melakukannya, tidak untuk saat ini

Entah apa yang membuat kau masih bertahan

Kami kah? Anak-anakmu?

Bisakah kau bertahan lebih lama lagi dengan orang itu

Demi kami bertiga, kau tidak bermaksud untuk benar-benar pergi kan?

Semua orang pasti akan terkejut. Tapi siapa yang peduli

Demi kami, kami mohon jangan pergi

Orang bijak berkata, jadilah danau yang luas, lapangan yang membentang

Miliki hati yang luas, berlapang dada lah. Mungkin itu bisa menguatkanmu

Karena kau pasti sudah muak, bukan?

Bertahanlah, ibu. Atau paling tidak belajarlah mencintai ayah lagi.

Mungkin itu bisa mengubah pandangan ku tentang “cinta sejati”.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline