Lihat ke Halaman Asli

Resensi | BJ Habibie: Belajar Mental

Diperbarui: 11 September 2019   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Membaca buku A. Makmur Makka berjudul Satu Menit Pencerahan B.J Habibie seolah-olah kita membaca perjuangan Habibie secara dekat. Dalam buku setebal 212 itu, menyuguhkan gagasan-gagasan inspiratif Habibie tentang gaya hidup, keislaman, keindonesiaan, sumber daya, dan lain sebagainya.

Bagian menarik usai melahap buku terbitan Untania 2013, penulis membocorkan lima prinsip hidup seorang Habibie. Kelima prinsip tersebut adalah 1) bekerjalah sangat keras, 2) bersikaplah rasional, 3) bersikap jujur dan terbuka, 4) bersikap rendah hati, dan 5) jangan pernah menjadi pahlawan.

Terang Habibie, kelima prinsip tersebut cocok diterapkan di Jerman, karena masyarakat di sana bersikap rasional. Ceritanya, begitu prinsip-prinsip tersebut diterapkan di Indonesia, Habibie mengalami problematika yang luar biasa, karena masyarakat kita lebih pada bersikap irasional.

Karenanya itu, usaha keras mengubah pemikiran masyarakat ia lakukan. Baginya, mengubah orang paling buruk adalah ketika berhadapan dengan orang tanpa karakter, tidak teguh dalam pendirian, dan bertukar-tukar kesetiaan.

Manusia kurang dalam bidang X, misalnya itu lumprah. Manusia salah dalam hal X, misalnya itupun maklum. Namun, tak baik memelihara kekurangan dan kesalahan. Baiknya segera mencari bagaimana supaya kedua keburukan itu tertutupi.

Salah sedikit tidak apa, tetapi mulai lagi dan cari apa kesalahan itu (hal. 135).

Bagi Habibie, keberhasilan seseorang itu diukur dari berapa banyak masalah yang telah dipecahkan dan diselesaikan. Sehingga dalam hal ini, beruntunglah orang yang sering mendapat masalah. Bukan ia buruk, tetapi ia sedang diuji bagaimana ia mampu menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi.

Tentunya, masalah selalu ada. Mampu atau tidaknya seseorang dalam membawakan masalah sangatlah beragam. Ada yang tenang, penuh was-was, ketakutan, dan lainnya. Tiba, membaca buku 100 pencerahan dan kiat inspiratif Habibie, membuka mata pandang pembaca, bila hidup adalah masalah. Dan masalah harus dihadapi serta diselesaikan.

Masalah hadir karena masalah. Masalah tak hadir buatlah masalah untuk mengukur kekuatan diri, dan mentalitas peluang keberhasilan kita.

***

Selamat menciptakan dan menyelesaikan masalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline