Lihat ke Halaman Asli

Oh, Ternyata Laki-Laki Itu...

Diperbarui: 2 September 2019   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

suaramerdeka.com

Meja makan bagi keluarga saya tak hanya dimanfaatkan untuk sekadar kumpul makan bersama. Melainkan, menjadi tempat diskusi dan cerita hingga menghabiskan waktu berjam-jam. Kami diskusi dan cerita apapun. Mulai dari kehidupan sosial, fenomena hukum, riak politik, hingga adat dan budaya. 

Siang ini, seperti biasa, selalu ada pembahasan yang asyik untuk didiskusikan, dipecahkan, dan diberikan solusi. Bapak kultural telah berkata kepada empat anak: 1 anak kandung dan 3 lainnya anak asuh, termasuk saya. Beliau berkata, "Sekecil apapun, laki-laki itu maunya diperhatikan--laki-laki memiliki sifat sangat pencemburu."

Demikian itulah salah satu diskusi yang dibahas. Kata Bapak, laki-laki segagah apapun memiliki sifat yang namanya pencemburu. Laki-laki itu pula, senantiasa maunya diperhatikan. Mulai dari hal yang sangat biasa hingga luar biasa. 

Misalnya, perihal kebutuhannya. Maunya, bagi laki-laki, wanita ikut andil sekadar bertanya, contohnya ingin dimasakkan apa, ingin memakai baju apa, ingin dibuatkan teh atau kopi, ingin mandi air hangat atau tidak, ingin dipijat atau tidak, dan ingin-ingin lainnya.

Sederhana, terkadang bentuk perhatian demikian itu akan menjadi obat atas kekesalan terhadap orang lain, kecepekan terhadap pekerjaan, atau bahkan kerumitan terhadap urusan luar. 

Namun, ada pula terkadang lelaki yang risih begitu wanita bertanya demikian, ada yang berujar rewetlah, gag peka-pekalah, dan lain sebagainya. Akan tetapi, wahai laki-laki jangan salah meski sudah bertahun-tahun hidup bersama. Itulah tipikal wanita, selalu dan senantiasa membuka dengan pertanyaan yang memang dirasa kadang-kadang tidak penting. Demikianlah, wanita itu. Bukan perkara cerewet atau tidak peka, tapi usaha untuk memperhatikan.

Oh ternyata,

Diam-diam, ternyata lelaki itu pencemburu yang hebat. Saya kira, yang memiliki sifat pencemburu itu wanita saja. Ternyata, lelaki lebih di atas wanita untuk tingkat cemburunya. 

Sekilas saya teringat tetangga saya yang sudah dua tahun menikah. Suatu waktu, saya berkunjung di rumahnya. Sebutlah Desa X. Sampailah di sana saya dijamu beberapa makanan ringan, seperti kripik singkong dan gethuk (kue basah berbahan dasar ketela pohon, yang dikukus, dihancurkan, lalu dicampur dengan air gula jawa). 

Belum lama, kami mengobrol, teman saya, mendapat panggilan telepon dari seorang laki-laki. Mereka ngobrol cukup lama, mungkin kisaran 7-10 menit. Apa yang dibicarakan? Sebentar dulu.

Karena asyik dengan obrolan, sampai hati ia tak mendengar kalau bayinya menangis. Beruntunglah, suaminya dengan cekatan menggendong bayi itu penuh hangat. Akhirnya, berhentilah tangisan bayi berumur 13 bulan ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline