Lihat ke Halaman Asli

Mudah Menulis Puisi lewat Teknik Pasang Kata

Diperbarui: 7 Januari 2019   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(id.xelcise.co)

Apakah kalian sulit menulis puisi? Jika iya, yuk pelajari teknik popular menulis puisi ala Sutejo, penyair asal Ponorogo Jawa Timur. Sebutlah teknik ini yaitu teknik pasang kata.

Menurut Sutejo, dalam buku Teknik Kreativitas Pembelajaran (2011:31), mengemukakan bahwa teknik pasang kata ini adalah teknik termudah yang dapat dilakukan. Teknik tersebut berpusat pada keberanian seseorang dalam memasang-masangkan kata secara bebas, tetapi imajinatif. Berangkat dari kata-kata imajinatif itu secara langsung berpotensi dapat dikembangkan menjadi larik menarik sehingga menghasilkan bait-bait puisi yang utuh.

Adapun langkah kerja teknik pasang kata dalam keterampilan menulis puisi menurut Sutejo (2011:32), yaitu sebagai berikut: (i) memilih kata (diksi) sentral yang menggerakkan (inspiratif), (ii) memasangkan kata inspiratif tersebut dengan kata lain secara acak dan bebas, (iii) mengembangkan pasangan kata tersebut menjadi larik yang menarik, (iv) mengklasifikasikan ke dalam satu pokok gagasan (subject matter, (v) menata utuh ke dalam keutuhan puisi, dan (vi) menentukan judul yang menarik.

Langkah pertama kita perlu membayangkan sentral kata yang menggerakkan inspirasi kita. Tugas kita dalam langkah ini, adalah menyeleksi dari sekian pengalaman dan empati kita untuk memilih focus pada diksi tertentu. Inspirasional diksi yang menggerakkan ini menggugah ingatan kita pada hal-hal lain yang secara tidak sadar akan menghasilkan eksplorasi kata yang luar biasa.

Langkah kedua mengaitkan kata dengan kata lain (memasangkan kata). Ini membutuhkan keberanian untuk tidak terjebak pada ketakutan apakah pasangan kata yang dibuat salah atau benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam menulis puisi tidak dikenal salah atau benar, sebab penyair memiliki kebebasan untuk menyimpang dari kaidah yang dikenal dengan licensia poetica. Contoh: mata lupa, aroma dusta, hitam hati, dll.

Langkah ketiga setelah kita secara acak bermain-main dengan memasangkan kata dengan berbagai kata secara bebas maka selanjutnya mengembangkannya menjadi larik-larik yang menarik. Larik-larik menarik dalam puisi tidak terikat oleh kaidah kebahasaan, tetapi seorang penyair diberikan kebebasan untuk berkarya. Contoh: aroma mawar yang kian mencekam/mengusik kepenatan dalam kemurkaan//

Langkah keempat mengkategorikan larik-larik yang telah dibuat ke dalam tema kecil (pokok permasalahan). Di sini, dibutuhkan kemampuan analisis terhadap isi dan makna larik kemudian merangkai gagasan larik ke dalam keutuhan bait yang memikat.

Langkah kelima dekat dengan langkah keempat, mengkategorikan larik kedalam kelompok larik yang membangun bait. Di sinilah dibutuhkan kejelian untuk menentukan larik-larik yang manakah yang memiliki nuansa sama, berdekatan, dan bahkan berurutan "pikiran". Dengan begitu, maka akan sangat membantu dalam mengklasifikasikan larik.

Setelah tercipta bait-bait yang klasifikatif, maka dibutuhkan langkah keenam, yaitu memilih judul yang menarik. Dalam langkah ini dibutuhkan kemampuan dalam mengenali kembali isi puisi setelah terbangun totalitas makna di dalamnya.

Tujuan pemilihan judul yang menarik adalah tak lain agar pembaca terpikat. Kendatipun demikian, judul diharapkan memiliki "daya bayang, "daya rangsang", "daya kenang" yang mendalam.

Melalui keenam langkah kreatif dalam keterampilan menulis puisi dengan teknik pasang kata sudah dipastikan menulis puisi bukan lagi persoalan yang dipandang sulit. Pasalnya, pada dasarnya teknik tersebut hanya dibutuhkan keberanian seseorang dalam hal memasang-masangkan kata, lalu menyusunnya menjadi sebuah larik-larik puisi, dan terbentuklah menjadi bait-bait puisi yang indah dan kaya imajinatif.

Nah, sekarang waktunya mempraktikkan teknik pasang kata ke dalam puisi-puisi kita. Semoga bermanfaat!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline