Lihat ke Halaman Asli

Mbak Avy

TERVERIFIKASI

Mom of 3

Kebohongan Deri

Diperbarui: 12 Mei 2021   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebohongan Deri (foto diambil dari shutterstock)

Allohu akbar allohu akbar....

Adzan maghrib sudah berkumandang. Tanda puasa hari ini sudah selesai dan sudah boleh dibatalkan. Pasti semua umat muslim di seluruh dunia yang menjalankan ibadah puasa, sontak mengucapkan alhamdulillah. Begitu juga di rumah bu Tejo. Seluruh anggota keluarga sudah lengkap duduk di meja makan, siap membatalkan puasa hari ini. Ada bapak, mas Deni, mbak Desi dan.... Bu Tejo sedikit clingak clinguk tampaknya mencari seseorang. Anakku kurang satu, demikian gumamnya.

"Deriiiiiiiiii.......sudah maghrib nak, cepet batalkan puasamu."

Suara kencang bu Tejo seolah ingin menembus langit tingkat tujuh. Karena Deri si bungsu memang sedang di lantai 2. Kalau panggilannya tidak kenceng, pasti nggak akan terdengar.

Belum nampak ada tanda-tanda Deri turun. Untuk kedua kalinya bu Tejo memanggil nama Deri sedikit lebih kencang lagi, sambil mendongakkan kepalanya dari bibir tangga.

"Susul aja ke atas mih." kata pak Tejo, yang merasa sedikit terganggu dengan suara istrinya yang nyaring dan cempreng. Dengan sedikit bersungut, bu Tejo menuruti apa kata suaminya. Karena dia juga keburu pengen buka, setelah tadi hanya meminum seteguk air.

"Kebiasaan si Deri ini. Memangnya nggak denger kalau sudah Maghrib. Apa nggak laper tuh anak. Jangan-jangan ketiduran."gerutu bu Tejo, sambil membuka kamar Deri.

Ternyata dugaannya benar. Deri sedang tertidur lelap dengan handsfree menancap di telinganya. Pantes saja nggak dengar waktu di panggil-panggil. Mau diteriakin sampai 7 oktaf juga pasti kagak denger.

"Der bangun, udah maghrib itu lo!" dengan suara agak pelan, bu Tejo menggoyang-goyangkan badan Deri. Terlihat dia cukup pulas tidurnya. Nggak heran, karena hampir sepanjang harian main game sejak setelah sholat tarweh. Bangun cuman buat sholat aja.

Tidak lama Deri mengeliatkan badannya, sambil mengusap-usap matanya. Sedetik kemudian dia tersentak.

"Hah? Sudah maghrib ma?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline