Menjalani ibadah di bulan puasa, tentunya tidak lepas juga dari aktifitas malam yang dinamakan sahur. Inilah saat yang cukup berat dan menguji keimanan kita, terutama saya. Sebagai seorang ibu, kegiatan rutin yang harus dijalani dengan sabar dan ikhlas. Salah satunya yaitu membangunkan anak-anak untuk sahur.
Sebelumnya sudah harus menyiapkan makanan sekaligus memilihkan menu yang tepat untuk seluruh keluarga agar tercukupi gizi dan vitamin sehingga kuat puasa sehari penuh. Rasa malas itu tidak jarang menyerang. Karena kegiatan saya menulis biasanya saya kerjakan pada waktu malam sampai menjelang dini hari. Sudah pengen tidur, tapi harus bertahan karena sebentar lagi sudah menginjak waktunya sahur.
Kadang kalo malas lagi kumat, pengen nggak pake sahur. Memang tidak wajib sih, tapi Rasululloh menyarankan kita untuk tetap sahur karena banyak mengandung keberkahan didalamnya.
Menginjak hari ketiga puasa, saya sudah mulai menyusun jadwal supaya antara puasa, aktifitas sehari-hari dan sahur bisa ideal seperti berikut ini :
1. Tidur lebih awal.
Bagaimanapun juga, tidur lebih awal adalah solusi yang paling tepat supaya tidak terlambat bangun sahur. Karena kalau tidur kita kurang cukup, tentunya akan timbul rasa malas yang berakibat kesehatan jadi menurun. Tentunya kita tidak mengharapkan sakit saat puasa.
2. Tetap menulis.
Menulis sudah menjadi pekerjaan. Jadi tiap hari saya meluangkan waktu khusus untuk menulis di jam-jam malam, yang sepi dan tenang. Karena bisa fokus dan mudah mendapat inspirasi. Sebelum menyiapkan sahur, masih bisa menulis.
3. Diselingi olah raga ringan
Olah raga malam yang sering saya lakukan yaitu meditasi. Tepatnya adalah olah raga batin. Karena kalau olah raga fisik tidak cocoklah. Malam adalah saatnya seluruh anggota badan juga beristirahat. Meditasi akan membuat kita rileks karena mendengarkan lagu atau irama yang lembut akan memberi efek menenangkan.
4. Melibatkan anak-anak dalam mempersiapkan sahur.