Lihat ke Halaman Asli

Keresahan dalam "Bermatematika"

Diperbarui: 4 Maret 2024   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

"Matematika" mungkin ilmu tersebut sering dianggap sebagai makhluk yang sangat meresahkan, karena kehadirannya selalu membuat masalah baru bagi banyak orang terutama bagi kaum pelajar ataupun mahasiswa.

Padahal banyak sekali kegunaan matematika dalam segala bidang. Hampir semua bidang ilmu pengetahuan memerlukan matematika. Misal dalam bidang ekonomi, untuk mengetahui pergerakan saham bisa dilakukan yg namannya forecasting yang mana itu dilakukan dengan konsep matematis. Dalam fisika, matematika sangat dibutuhkan sekali, karena hanya dengan "bahasa" matematika kita dapat memahami alam semesta. Dalam hukum,  ada yang namamya "jurimetri" yakni penentuan hukum berdasarkan konsep-konsep matematika. Bahkan dalam ilmu bahasa pun ada yang namanya "Natural language processing" yang dapat digunakan untuk menganalisis suatu teks yang disusun dengan konsep matematis.

Lantas mengapa banyak sekali manusia yang benci terhadap matematika?

Mungkin salah satu jawabannya adalah banyaknya pengajar yang cara mengajarnya "kurang asik" :) langsung mengajarkan matematika secara aplikatif. Padahal yang sangat penting sekali dalam belajar matematika adalah kita harus faham secara teoritis.

misal dalam rumus segitiga yakni 1/2* alas* tinggi. apa maksud dari rumus tersebut? kenapa ada rumus tersebut ? . saya yakin jarang sekali seorang pengajar yang menjelaskan maksud dari rumus tersebut, padahal yang terpenting adalah memahami maksud rumus tersebut bukan malah langsung dikasih soal dan langsung suruh kerjakan. kalau kita mau cermati sebenarnya segitiga adalah suatu kotak atau persegi yang dilipat atau dibagi menjadi dua. sudah taukah kalian kenapa rumusnya begitu? benar sekali karena sebenarnya rumus segitiga adalah sama dengan rumus suatu kotak atau persegi dan karena segitiga berbentuk separuh persegi maka harus dibagi dengan 2.

sebagai contoh lagi misal dulu kita di smp atau bahkan di sd sudah dikenalkan dengan luas lingkaran. Benar sekali saya yakin banyak yang hafal rumus nya.
L = pi*r^2
Pertanyaanya apa itu pi?
Makhuk apa itu?
Kenapa nilainya  22/7 atau 3,14 kenapa bukan 10 atau 100?
Saya yakin sekali jarang ada pengajar yang menjelaskan apa itu pi. Husnudzon saja  mungkin mereka lupa, gak mungkin kan mereka gak paham apa itu pi :). Pi merupakan Rasio perbandingan antara keliling lingkaran dan diameter lingkaran. hal yang unik dari si pi ini adalah sebesar apapun lingkaran yang kita miliki atau sekecil apapun suatu lingkaran yang kita buat, maka akan selalu menghasilkan nilai rasio perbandingan antara keliling dan diameter lingkaran yang selalu sama yakni sebesar (pi) 3,14....

Contoh lagi misalnya dalam konsep integral.
Apa itu integral?
Banyak sekali saya membaca baik itu dari internet,jurnal, atau bahkan buku yang mengatakan bahwa integral adalah anti turunan (kebalikan dari turunan) lucunya lagi apabila kita lihat definisi turunan merupakan kebalikan dari integral .
Definisi yang tepat integral merupakan Luas dibawah kurva.
Banyak yang sudah belajar integral bahkan sampai lipat dua,tiga bahkan empat tapi tidak faham dengan apa itu integtal.

Masih banyak sekali miskonsepsi-miskonsepsi dalam pengajaran matematika, maka dari itu penulis mengajak kepada semua pengajar untuk mengajarkan matematika secara teoritis, jangan hanya diajarkan rumusnya saja kemudian dikasih soal. Alangkah baiknya diajarkan juga kenapa kok bisa ada rumus itu, kenapa kok rumusnya seperti itu...
Dengam begitu insyaallah akan semakin banyak manusia-manusia yang cinta dengan makhluk yang bernama matematika.

Dengan banyaknya manusia yang suka dengan matematika maka insyaallah negara kita indonesia akan menjadi negara yang adil,makmur, dan sejahtera. Karena andaikan pemerintah melaksanakan tugasnya dengan prinsip matematis maka insyaalah rakyat akan sejahtera. karena didalam matematika satu langkah yang kita kerjakan kita harus sesuai dengan aturan-aturan yang ada. tidak seperti hukum yang seenekanya dibolak-balikkan demi kepentingan mereka yang benar dibuat salah yang salah dibuat menjadi benar.  Dalam matematika yang benar akan dikatakan benar siapapun dia akan berkata bahwa 1+1 =2 adalah benar dan yang salah akan selalu dikatakan salah bahwa 1+1=3 adalah suatu kesalahan dan semua orang pasti akan mengakui itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline