Bagaikan mutiara, dia tak terbentuk dengan sendirinya dan spontan ada. Dia melalui proses. Di mulai dari butiran pasir yang masuk ke sebuah kerang, lama ke lamaan pasir tersebut diselimuti oleh air liur kerang itu dan terus mengeras dan membesar. Begitu jugalah diriku dan dirimu hendaknya. Aku dan kamu tidak akan menjadi sempurna begitu saja tanpa melalui proses dan menjalani serangkaian waktu yang terus berjalan.
Ketahuilah, dari sebutir pasir menjadi sebutir Mutiara yang indah adalah inti dari sebuah perubahan. Hakikat perubahan adalah tidak berada pada kondisi yang sama pada kurun waktu yang terus berjalan. Aku berubah dan kamu juga berubah. Dan itu wajar. Aku bahkan takut jika aku tak berubah. Aku juga khawatir jika kamu juga tak berubah. Aku harus berubah dan juga kamu. Kita tak boleh dengan kondisi yang seperti ini terus menerus, kita harus berubah menjadi yang lebih baik.
Bagaikan kerang, diawal begitu pasir masuk, dia akan merasakan sakit yang tak mampu diobatinya. Untuk mengurangi rasa sakit dia terus melumasi sebutir pasir itu dengan liurnya dan terus menerus dilumasinya. Semakin lama semakin mengeras dan membesar serta licin. Namun, semakin lama dia mulai berkurang rasa sakitnya. Lihatlah hasilnya, kini mutiara itu indah dan besar. Dan tentu saja memiliki nilai yang tinggi.
Begitu jugalah kita, untuk berubah kita harus menjalani pahitnya kehidupan, sakitnya penderitaan, karena terkadang penderitaan itulah yang membuat kita dewasa dan bernilai.
Lihatlah kupu-kupu yang indah beterbangan di taman bunga itu. Dia tidak menjadi seperti itu secara spontan. Dia harus melalui metamorfosis yang terus berubah sampailah dia bisa terbang. Terkadang, dia gagal dan mati saat menjadi ulat, terkadang dia gugur saat menjadi kepompong. Begitulah hidup, kesempurnaan hidup itu terletak pada akhirnya dimana kita bisa terus berubah menjadi yang lebih baik lagi.
Di sini…. Aku mau berubah. Dan aku mau kamu juga berubah.
JANGAN TAKUT AKAN PERUBAHAN KARENA PERUBAHAN ITU PASTI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H