MEMBAYANGKAN PANDANGAN
MBAH HAR - WAHYU
Coba bayangkan, bayangkanlah...itulah Bapak Nur minta pada Nur untuk membayangkan. Lihat baik-baik,baru ucapkan serta pantau di mana memandang bagaimana kemarin sudah memandang. Pandang lagi, perlahan dengan sedikit permintaan dimana luluskan pinta ini.
Begitulah dan beginilah persyaratankan ketika Bapak Nur mengajak Nur untuk keluar lagi. Sekali lagi keluar, pastilah ke suatu tempat dimana pula itu sebuah rentetan akan diceritakan pada Nur.
"Oke....deh!"
Oke deh jawab Nur. Mau kalau hanya sekedar untuk memandang. Tak perlu diminta sudahlah memandang, setiap hari sudah katanya dan katanya dengan senyum mengeringah.
Tak perlu dengerin, tak perlu diperbincangkan. Buat Bapak dan anak mereka telah merebut tempat dimana akan menghiasi daftar perjalanan mereka. Mereka telah ada di suatu tempat kini, hanya mereka berdua di lapangan yang telah mereka daftar.
"Ini yang aku cari, Pak!"
Sepenuhnya....sepenuhnya dianggap sampai di puncak. Terperosok habis ke lumpur-lumpur pasir, rasakan tenaga juga dahaga, rasakan pemulihan energi berkibar di puncaknya. Temukan produksi alami di sini.
"Ini cocok karo impen, Pak!"
"Kamu besok ada acara Nur?"