Lihat ke Halaman Asli

WAHYU AW

KARYAWAN SWASTA

TTK (Pelabuhan Ratu-Perjalanan Senja)

Diperbarui: 14 Mei 2023   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

T.T.K (Pelabuhan Ratu -- Perjalanan Senja)

Mbah Har - Wahyu

"Aku tahu sesungguhnya bilamana doaku dijawab, yaitu bilamana aku telah menerima segala ketetapanNya (Allah) dengan Ridho"

"Rindu bersabarlah, ketahuilah tempatmu ialah di ruang rindu"

Dan perjalananku hari ini adalah mencari ruang rindu. Tepat di tanggal 17 Romadhon, semoga membuka mata hati ini, semoga alam semesta bergembira setelah apa yang aku alami.

Sengaja aku memutar arah. Seperti hanya aku melawan angin, sebut saja demikian aku mencari damai. Biarpun sekarang malam hari (Jam 0 lebih sekian), aku lebih suka menyebutnya perjalanan senja. Terlalu dini belum, terlambat aku tidak mau mengatakannya demikian. Kembali sekedar bertanya saja waktu tak pernah memperlihatkan wujudnya, tapi tanpa ragu meninggalkan dalam kerugian. Sepertinya halnya pula angin menggerakkan pepohonan tanpa terkuasai tangan-tangan dan akupun tak layak membencinya. Bulan purnama ikhlas menyinari bumi hijau sepanjang masa.

"Jika aku terus di sini, maka sama artinya aku menjauh dari hujan"

Sungai aku bawa sampai ujung mata. Tanah merah puncak aku lalui. Hamparan panorama Gede Pangrango gagah berdiri menantang. Tak luput pesona Gunung Salak menasbihkan hawa dingin turun menusuk ke jiwa-jiwa yang panas. Dan kebun teh adalah dinamika sisi hijau tertutup selaput.

Saat ini aku tidak mencari arah, tetapi mencari makna. Nyala sepotong lilin terpancar mata (redup). Gandeng tanganmu, lepas penat.

Bisa saja lepas Tol Jagorawi tepatnya di exit Tol Ciawi aku ambil arah luruh menuju Sukabumi, atau lebih tepatnya Cibadak tanpa melewati kota Sukabumi untuk selanjutnya berbelok kanan menuju Pelabuhan Ratu. Tapi seperti aku bilang, aku memilih ambil kiri naik ke Puncak dan turun di Cianjur. Selanjutnya Kota Sukabumi dan lanjut Pelabuhan Ratu.

"Sebelum cahaya, aku ingin melihat angin membelaiku, cukup bagimu hadirku"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline