Sebelum aku menyampaikan tips agar battery health Iphone tetap awet ijinkan aku bercerita terlebih dahulu. Sejak kemunculan smartphone, aku adalah pengguna setia Android. Bukan karena fanatik tapi karena masalah harga. Iphone berada di luar radar kemampuan finansialku.
Tahun lalu (2020) aku memiliki sedikit rizki tambahan dan ingin mencoba merasakan sensasi menggunakan smartphone besutan Steve Jobs. Karena lingkunganku tidak ada yang menggunakan Apple akupun mencari informasi dari internet. Hasil dari pencarian info tersebut, akhirnya aku memutuskan untuk berlatih menggunakan produk Apple second yang termurah namun masih bisa digunakan dengan baik di tahun 2020, yakni Iphone 5.
Pertama kali menggunakan Iphone aku merasa kagok. Ketiadaan tombol back begitu menyulitkan. Untung ada menu Assistive Touch yang membantu. Namun yang lebih mengagetkan adalah masalah baterai. Iphone 5 ini boros sekali. Dengan pengisian penuh di pagi hari, jam 12 siang sudah habis total. Padahal hanya dengan pemakaian wajar, bermedsos, browsing ringan dan menggunakan Whatsapp. Tidak bermain game sama sekali. Sebagai tambahan informasi, kapasitas baterai Iphone 5 adalah 1440 mAh.
Tapi karena user experience dari iOS memang membuat orang jatuh hati, aku tetap bertahan menggunakan smartphone ini, sambil bereksperimen cara agar baterainya bisa awet. Tiga bulan pemakaian, hape ini jatuh dan layarnya pecah. Hape tidak bisa digunakan dan eksperimen agar baterai awet belum berhasil.
Karena masih penasaran, aku kemudian membeli Iphone 6. Di sini aku mulai mengenal istilah battery health (BH). Yaitu fitur pemantau kesehatan baterai di iPhone yang pertama kali diperkenalkan di iOS 11.3 pada 2018. Saat itu iphone 6 yang aku beli memiliki BH 92%. Si Iphone 6 ini berasa lebih awet dari Iphone 5 yang pertama (ya iyalah, wong kapasitasnya lebih besar). Kapasitas baterainya 1810 mAh. Tapi tetap saja rasanya jauh banget jika dibandingkan dengan si robot hijau Android. Sebab di saat yang sama aku juga membeli samsung A10s dengan harga yang nyaris sama dengan Iphone 6. Baterai si samsung ini bisa tahan 2 hari dengan ritme pemakaian yang sama.
Aku tidak bermaksud membandingkan head to head antara Iphone 6 dengan samsung A10s. Hanya ingin menyampaikan bahwa dengan budget yang sama, kita bisa dapat 2 hape dengan durasi baterai yang jauhnya bagaikan bumi dan langit. Yang satu paling banter tahan 12 jam, yang satu bisa kuat sampai 48 jam.
Di Iphone 6 ini aku mulai tahu agar baterai si Iphone bisa awet, yakni dengan mematikan berbagai aplikasi yang berjalan di belakang layar. Termasuk di dalamnya adalah tombol Assistive Touch. Saya mulai membiasakan diri dengan memaksimalkan tombol Home saja. Disamping itu, ada 2 hal yang bisa membuat baterai Iphone tahan seharian, pertama matikan paket data dan yang kedua, jangan dipakai sama sekali. Kekuatan stand by Iphone ternyata bagus banget. Jika tidak dipakai sama sekali, baterai hanya berkurang sekitar 5% selama seharian.
Setelah memakai selama 3 bulan ternyata battery health iphone 6 ini turun drastis, yang semula 92% menjadi 85%. Rasanya panik-panik gimana gitu sebab ketika BH turun meskipun konfigurasi sudah kita atur sedemikian rupa tetap saja baterainya cepat habis. Aku mulai mencari cara agar battery health iphone tetap awet.
Akhirnya aku memilih untuk upgrade hape. Iphone 6 aku tukar tambah dengan Iphone 7 dengan battery health masih 100%. Oh ya, Iphone 7 ini aku beli second, mungkin baterainya sudah diganti sama pemilik sebelumnya sehingga BHnya masih 100%. Kapasitas baterai Iphone 7 adalah 1960 mAh.
Di Iphone 7 inilah saya mulai berusaha menjaga agar battery health nya terjaga. Setelah browsing kesana kemari tips untuk menjaga agar battery health Iphone awet adalah sebagai berikut :
- Segera charge Iphone ketika baterai mendekati 20%, jangan tunggu sampai habis sama sekali.
- Lepas pengisi daya sebelum baterai mencapai 100%. Jadi jangan sampai betul-betul full.
- Jangan gunakan Iphone ketika mengisi daya