Lihat ke Halaman Asli

Tali Dhuk Tali Layangan

Diperbarui: 10 November 2015   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

No : 43 - Buyut Trader

‪#‎PahlawankuRTC‬

"Opo..Ngungsi..? Kamu mau anak turunku bilang bapaknya pengecut! " Bapakku marah sekali kala itu. "Tali dhuk tali layangan, nyowo sithuk ilang ilangan! Sampean mengungsilah bersama tetangga. Aku dan para lelaki akan mempertahankan kampung kita."

"Tapi Kang, aku tak butuh pahlawan. Aku dan calon anak kita butuh kamu." Ibuku merengek, sambil mengelus perut buncitnya. 

"Ini kulakukan demi anak turun kita," bapakku mengelus perut ibu, lembut. "Doa kan saja aku. Supaya bisa berbakti pada tanah leluhur."

"Kalau aku melahirkan, siapa yang menemani Kang. Sopo sing ngadzani ? Yang kasih nama ?"

"Wis tha Jeng, ikhlaskan aku. Bila lahir laki-laki, beri nama dia Jalu Tohpati, bila perempuan beri nama Sekar." Bapak mencium kening ibuku, lalu pergi tanpa hiraukan tangisnya.

Kami semua di warkop, terdiam. Tenggelam dalam kisah Mak Sekar.

"Sejak saat itu, Bapak tak kembali." Mak Sekar tercenung. "Dia menepati janjinya tuk menjaga ibu pertiwi. Tali dhuk tali layangan, nyowo sithuk ilang ilangan."

==============================

Tali dhuk tali layangan, nyowo sithuk ilang ilangan = Sebuah ungkapan khas Suroboyo, tuk menggambarkan kebulatan tekad.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline