Oleh. Mbah Dharmo Purwalodra
Judul diatas terinspirasi dari orang-orang hebat, yang mampu dan memiliki kompetensi dalam mempengaruhi, menguasai dan memanfaatkan diri kita. Kehebatan orang-orang tersebut begitu mempengaruhi kita, sehingga mereka dapat menguasai sikap, pikiran dan perilaku kita, serta memanfaatkannya untuk kepentingan mereka. Bagaimana orang-orang lain memperdaya, atawa kita sendiri merasa tak berdaya atas orang-orang tersebut, hal ini merupakan bagian dari ketidaksadaran yang seharusnya kita sadari ?!
Kehadiran orang-orang yang selalu memanfaatkan kebaikan kita mungkin adalah salah satu hal yang bisa membuat hati kita terasa terluka, sekaligus juga sebagai ujian agar mental kita semakit kuat. Orang-orang yang mampu memanfaatkan kompetensi kita adalah individu yang terampil dalam memanipulasi demi kepentingan pribadi mereka sendiri. Perilaku ini telah memberikan kontribusi signifikan terhadap ketidakseimbangan kehidupan sosial dan emosional kita.
Karakter orang-orang yang mampu memanfaatkan kebaikan diri kita, dapat kita kenali dengan beberapa ciri yang khas. Pertama, mereka telah menguasai seni menggali kebaikan dan kelemahan kita dari sudut tingkat percaya diri, untuk kepentingan diri mereka sendiri. Mereka mungkin sering memanfaatkan kebaikan kita, seperti kesediaan untuk membantu atau memberikan bantuan tenaga, pikiran atau bahkan finansial. Mereka akan terus meminta begitu banyak dari kita dan tidak pernah memberikan apa-apa lebih dari sekadar janji-janji manis belaka.
Kedua, orang-orang yang dapat memanfaatkan kebaikan diri kita, juga mampu mempengaruhi perasaan dan emosi kita untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka menggunakan seni rayuan dan pemerasan emosional untuk mencapai tujuan mereka. Segala cara akan mereka lakukan termasuk menciptakan rasa bersalah atau penderitaan pada diri kita, untuk dimanfaatkannya sebagai alat kontrol.
Salah satu akibat dari perilaku seperti ini adalah, bahwa mereka akan semakin meremehkan batasan pribadi kita. Mereka dengan mudah menyalahgunakan keramahan dan belas kasihan kita. Mereka tidak menghargai waktu, energi, atau bahkan cinta yang telah kita berikan pada mereka. Kepentingan diri mereka selalu berada di atas segalanya ?!.
Keberadaan individu semacam ini tidak hanya berdampak buruk bagi pemilik karakter tersebut, tetapi juga pada diri kita dan orang-orang di sekitarnya. Orang-orang yang selalu memanfaatkan kebaikan orang lain, cenderung merusak hubungan sosial yang seharusnya bisa terjalin dengan baik. Mereka bisa membuat kita dan orang lain merasa terpaksa atau dipaksa untuk melakukan sesuatu yang tidak kita inginkan.
Untuk melawan individu semacam ini, penting bagi kita untuk belajar memperkuat batasan pribadi. Kita harus mampu mengatakan 'tidak' ketika sesuatu yang diminta tidak sesuai dengan keinginan atau kemampuan kita. Selain itu, kita juga harus belajar membedakan antara 'ketulusan' dan 'penipuan', sehingga kita tidak terjerat oleh tipu daya mereka.
Jika kita menemui orang yang terus-menerus memanfaatkan kebaikan kita, penting untuk mengubah pola pikir kita tentang mereka. Kita perlu menyadari bahwa perilaku mereka adalah respons terhadap ketidakpuasan diri mereka sendiri. Kita tidak perlu merasa bersalah, jika kita menjaga jarak atau bahkan menghadapi mereka secara langsung, karena melindungi diri kita sendiri adalah prioritas utama.
Jadi, orang-orang yang selalu memanfaatkan kebaikan kita adalah mereka yang memiliki karakter manipulatif dan suka terlibat dalam permainan kekuasaan. Penting bagi kita untuk tidak membiarkan diri kita dibentuk oleh manipulasi mereka. Kita harus tetap setia dan percaya pada diri sendiri, serta melindungi kebaikan yang kita miliki. Dalam hidup ini, mempertahankan kebaikan adalah tanggung jawab kita sendiri, dan kita harus berani menghadapi mereka yang mencoba memanfaatkannya ?!.