Rumah, Jakarta Selatan | Puasa dan Lebaran tinggal menghitung hari, itu pasti; namun tetap di rumah karena PSB, tak bisa dipastikan berakhir. Tapi, entah sampai kapan berakhirnya mengerjakan urusan Office di/dari rumah dan hidup serta kehidupan kembali menjadi Normal.
Pada sikon PSBB seperti sekarang ini, hal yang paling berubah secara drastis adalah interaksi sosial, pertemanan, hubungan kekerabatan, dan komunikasi antar manusia yang biasanya dilakukan secara verbal atau pun sentuhan fisik menjadi 'terabaikan' atau pun mengalami pembatasan. Semuanya itu dilakukan dengan kerelaan maupun 'terpaksa' dilakukan atau terjadi, demi menahan laju penyebaran Covid-19.
Namun, untungnya saat PSBB ini, manusia telah dilengkapi dengan cukup banyak aplikasi agar terjadi komunikasi virtual, sehingga bisa tidak terjadi kebisuan, kesendirian, dan kesunyian. Faktanya, aplikasi komunikasi virtual seperti WA, Telegram, Twitter, FB dan lain sebagainya, berhasil menjadikan orang-orang tetap ramai dan sibuk saling menyapa, membagi idea, gagasan, foto, vidio, resep makanan, berita dan seterusnya.
Lebih dari itu, komunikasi virtual seperti itu, juga serinagkali terjadi ada (membangun) persabatan baru; kadang persahabatan yang terbangun itu terjadi dengan orang yang belum pernah bertemu, ditemui, atau pun kenal sepintas, bahkan hanya kenal di Dumay. Dan, adakalanya, mereka yang bersahabat di Dumay itu, ketika bertemu pada Dunia Nyata, tidak seramai waktu komunikasi dan persahabatan virtual; itula salah satu contoh dan bentuk dari fragmentasi.
Fragmentasi yang dimaksud di sini adalah hubungan antara manusia pada suatu rentang waktu dan lokasi tertentu. Artinya, pada suatu lokasi tertentu, terjadi hubungan antar manusia yang penuh keakraban, tulus, jujur, dan penuh keramahan; namun kemudian menjadi putus setelah mereka keluar dari lokasi tersebut; lamanya hubungan itu, terbatas pada keberadaan pada lokasi mereka berhubungan.
Fragmen artinya bagian-bagian kecil suatu benda, namun masih terlihat ciri-ciri asalnya; fragmen juga bermakna babak atau bagian dari suatu sandiwara atau drama. Tetapi, fragmentasi yang dimaksud di sini adalah hubungan antara manusia pada suatu rentang waktu dan lokasi tertentu. Artinya, pada suatu lokasi tertentu, terjadi hubungan antar manusia yang penuh keakraban, tulus, jujur, dan penuh keramahan; namun kemudian menjadi putus setelah mereka keluar dari lokasi tersebut; lamanya hubungan itu, terbatas pada keberadaan pada lokasi mereka berhubungan.
Jadinya, fragmentasi tidak saja terjadi pada Dunia Nyata tapi juga pada Dumay; atau keakraban pada Dumay tak selamanya berimbas atau juga sama pada Dunia Nyata. Dalam artian, komunikasi yang intens pada Dumay bisa tidak berujung pada keakraban di Dunia Nyata. Hal seperti itu sudah sering dan semakin banyak terjadi.
Agaknya, untuk menghindari fragmentasi seperti itu, maka ada baiknya pada komunikasi virtual, perlu celah atau momen untuk sesaat bertemu di Dunia Nyata; paling tidak pernah bertemua, atau sering disebut 'kopdar atau kopi darat.' Cara seperti itu, minimal, bisa saling kenal dan tahu secara dekat. Serta, pahami siapa yang orang yang diajak bersahabat; misalnya status, usia, profesi, dan seterusnya.
Mari Kita Melatih Diri
MAR - JAKARTA SELATAN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H