Sudah beberapa kali saya ikut memilih Presiden RI, dan sebentar lagi, kembali memilih Presiden. Pada waktu lalu, Pilpres-pilpres sebelumnya, ada banyak pilihan, variatif, dan lebih dari dua pasangan capres/cawapres.
Tapi, pada 2019 ini, hanya ada dua pasangan capres/cawapres. Dan, sekaligus menempatkan serta membuat pemilih terbagi pada dua kubu yang berseberangan. Keterbagian itu membuat atau terjadinya gap sosial politik yang parah; semoga hal tersebut berdampak pada stigma yang berujung pada Chaos Pasca Pilpres.
Lalu, bagaimana dengan suara saya; dan banyak orang lainnya?
Agaknya, semakin kesini, jelang 17 April 2019, peta suara kedua pasangan Capres/Cawapres sudah terbentuk dan menguat. Masing-masing pendukung telah memilih dalam hati, walau ada yang lakukan itu dengan alasan tidak akal.
Namun, beda dengan saya; sebagai perempuan yang lebih dari 25 tahun aktif di Kampus, tentu saja, saya juga telah memilih dalam hati, karena alasan-alasan ilmiah, masuk akal, serta berdasar rekam jejak, prestasi, dan juga intuisi.
Dengan demikian, maka pilihan saya pada pasangan Joko Widodo Ma'ruf Amin. Dan itu adalah pilihan yang sangat tepat untuk segenap rakyat dan bangsa Indonesia.
Jangan Salah Pilih; pilihan Salah, menghancurkan Bangsa dan Negara.
Retno Hartati | Universitas Pancasila, Jakarta.