Lihat ke Halaman Asli

Menjemput Impian

Diperbarui: 20 Juni 2015   02:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Umurnya hampir mendekati kepala empat, tarian jemari di atas kunci-kunci laptop bergerak gemulai kesana kemari menarikan irama maya. Sebotol air mineral berdiri tegak menemani sang pria yang menatap tajam setia pemberitahuan yang muncul dihadapannya. Alunan suara mahluk kecil yang menunggu lengah mengelilingi kepalanya yang terlihat dibeberapa tempat mulai memutih seiring berjalannya roda kehidupan. Pria dengan fesbuknya, asyik masyuk bercumbu tanpa memperhatikan puluhan nyamuk di atas kepalanya siap mencari makan diantara keasyikan sang pria.
Sesekali diraihnya botol mineral seraya mereguk nikmatnya hidup sambil bersyukur alhamdulillah diakhir tegukannya. Kelap-kelip lampu indikator modem mengiringi tarian jemari yang sepertinya tak kenal lelah berpindah dari kunci satu ke kunci lainnya, terkadang kembali ke kunci awal yang pernah dilewatinya.
Deru lalu lalang kendaraan dan hingar bingar gedung sebelah yang bernama matos tak sedikitpun mengusik keasyikannya, dunia maya menjadi teman setia yang tak pernah mengeluh, selalu siap hadir kapan dan dimanapun sang pria membutuhkan. Seraya tersenyum renyah ketika membaca beberapa koment yang meluncur deras tanpa henti dari berjuta teman maya.
Menunggu waktu atau menghabiskan waktu ? entah kalimat mana yang lebih tepat untuk diungkapkan, dibenak sang pria hanyalah rasa kasih sayang untuk buah hatinya, untuk sang impiannya. Semoga kesuksesan akan selalu bersamanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline