Lihat ke Halaman Asli

Entahlah, Aku juga Manusia!!

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Manusia,

Memang makhluk tak tahu diri

Tak mau dimengerti dan sulit untuk mengerti

Manusia,

Lupa bahwa ia terciptakan dari percikan air mani

Tak sadar dengan sang penyebab awal kehidupan ini

Selalu mengaku makhluk paling mulia dan tinggi

Manusia,

Sudah diberi hati tapi masih meminta lebih

Dengan dalih Tuhan maha pemberi dan pengasih

Manusia,

Makhluk yang tamak

Semuanya diembat hingga tak rela dengan sisa basi kolak

Manusia,

Terlimpah ruah baginya berbagai rahmat serta nikmat

Malah semakin lalai dan tak ingat

Jika ia dekat dengan lubang laknat

Manusia,

Inginnya setiap saat dipuji

Tampil baik dan alim ketika ramai

Brutal dan nakal di waktu sendiri

Manusia,

Tak luput mengeluh, tak pernah bersyukur

Kepada pemberi karunia acuh dan kufur

Manusia,

Berbagai leburan dosa diberikan

Mulai setiap waktu salat, hari Jumat hingga Lebaran

Sayang, semua itu hanya dijadikan sebuah kebiasaan

Manusia,

Jauh sekian tahun Nabi Sulaiman datang mengajarkan doa

"Wahai Tuhan, berilah aku ilham untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan orang tuaku pula."

Tapi sebait ratapan itu hanya sebuah kata di bibir saja

Manusia,

Entahlah, aku juga manusia!!

Aku juga manusia yang menghamba tapi mendamba

Aku juga manusia yang mengabdi tapi ingin dipuji

Aku juga manusia yang berkhitmat tapi tak  lupa berkhianat

Aku juga manusia yang sadar tapi selalu memudar

Ah, entahlah! aku juga manusia!!

Syawal, 1433 H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline