Lihat ke Halaman Asli

Ingin Seperti Kalian dan Mereka

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1334610341233199952

Dalam hati ini sering muncul rasa frustasi,ya..frustasi untuk sekedar menggali ide dan menuangkannya ke dalam tulisan,hampir tiap hari,tiap jam saya memelototi Kompasiana yang notabene belum genap dua bulan saya kenal,dan memutuskan bergabung di dalamnya,tentunya sign up dulu dengan menggunakan akun yahoo saya yang valid.

Berbekal rasa penasaran yang tinggi,saya memberanikan diri untuk nimbrung komen di lapak-lapak penulis yang tentunya sudah lama menjadi penghuni di rumah Kompasiana ini,tapi saya tidak berani asal komen,atau ikut larut dalam satu perdebatan kecil,saya mencoba mendalami isi dari tulisan secara seksama,mengkaji dan mencocokkan dengan pola pikir otak tua saya.

Baru kemudian ikut nimbrung komen,apabila yang di bahas masalah politik,sayapun tiba-tiba jadi ngerti sedikit-sedikit dan ikut nimbrung,meski kadang nggak nyambung [tepuk dahi],kalo yang di bahas masalah rumah tangga atau antar pasangan,tiba-tiba juga saya jadi seperti ngerti seluk beluk rumah tangga,di kolom puisi pun setali tiga uang,diri ini selalu merasakan sebagai sosok seorang penyair,apa nggak uwaneh?

Ini bukan sekedar ocehan kakek-kakek yang mekasi (istilah jawanya),mekasi merupakan satu kepercayaan orang-orang tua dulu,katanya ketika seseorang akan meninggal biasanya orang tersebut berubah,baik kesehariannya maupun tutur katanya,tapi itu dulu,sekarangpun kayaknya masih banyak yang percaya sih,tapi bukan berarti pula saya akan meninggal,karena saya masih ingin hidup,[utang masih banyak].

Banyak hal yang saya temukan di sini,yang tidak saya temukan di tempat lain,seperti wawasan yang kian bertambah,sikap untuk saling menghargai dan saling mendukung,saling berbagi info atau berbagi tips-tips tertentu,bahkan saya jadi mengerti pentingnya arti sebuah kritik,,,lebay@@@@@@@

Pernah di satu waktu,terlintas dalam hati pengen menulis,karena saya sangat suka sekali menulis,di tambah mengenal penulis-penulis di Kompasiana ini,wah bertambah pula spirit dalam diri saya untuk menulis,alhasil..meski hasil tulisannya hanya ecek-ecek tapi nongol juga di halaman Kompasiana,dan itu artinya saya pun punya lapak sendiri,istilahnya ketika saya komen ke lapak orang bisa di anggap tamu dan sebaliknya ketika ada orang yang komen di lapak saya,sayapun menghormatinya sebagai tamu istimewa...lebay lagi {^_^} @@@@@@

Sayapun tidak malu untuk mengajukan pertemanan kepada kompasianer lain,tanpa mau tahu latar belakang yang bersangkutan,bahkan tidak malu-malu mengagumi dan memuji karya - karya mereka,karena memang layak untuk di puji,baik yang sudah berteman dengan saya maupun belum berteman,dan mereka-mereka inilah yang selalu menjadi teman sekaligus motor ide dan menjadi Inspirator menulis saya,jujur saja tanpa tedeng aling-aling,dan tanpa berniat untuk mengkotak-kotakkannya,karena memang inilah yang saya lihat dan rasakan.
Katedrarajawen,dengan gaya penulisan yang lugas dan mengalir apa adanya dari hati

Tengkubintang,selalu tajam dalam menyoroti lingkungan sekitarnya

Abanggeutanyo,Dengan laporan-laporannya yang aktual

Ira Oemar,Dengan keluwesan nan tegas dalam setiap penulisannya

Julianto Simanjutak,kearifan serta sifat kebapakannya sangat menonjol dalam setiap tulisan Beliau

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline