Lihat ke Halaman Asli

Tak Harus Tua Dulu Untuk Menjadi Bijak

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar,belajar dan terus belajar...ternyata moto hidup ini mampu memperkuat keyakinanku akan jalan terang di depan sana,bukan meracau bukan pula mengigau.  Memang skenario di tangan Tuhan,tapi paling tidak alur ceritanya sudah terlewati dengan mulus,meski tak semulus Maia Estianty.. Nah lho".


Usia yang sudah tidak muda lagi,di tambah keadaan diri serta rekening yang selalu lupa terisi,harus pandai dalam menyiasati perubahan hari,kebetulan saya orang jawa dan saya masih percaya dengan hari baik dan hari buruk,meski sebenarnya semua hari baik,kecuali harimau pas lagi laper terus ngamuk...@#@#@#@#@#

Pepatah mengatakan "Pengalaman adalah guru terbaik",ya...pengalaman seringkali mengajarkan kita untuk lebih berhati-hati,baik pengalaman tersebut melalui proses pencetakan yang lama,hingga membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memahami,atau malah singkatnya pengalaman yang kita alami.


Satu misal,ketika kita penasaran melihat sebuah warung makanan yang selalu ramai di kunjungi pembeli,maka kitapun tertarik pula untuk mengunjungi dan mencoba apa sih yang spesial dari warung ini,sampai-sampai penuh pembeli,bahkan penjualnyapun sampai tak terlihat.

Nah,setelah kita mencobanya,mempraktekan seperti pengunjung warung lainnya kita akan tahu,apabila ternyata yang di sajikan warung tersebut sesuai selera hingga pantas jika banyak pengunjungnya,kitapun pasti satu waktu akan kembali lagi.Tapi sebaliknya,ketika isinya tidak sesuai dengan yang kita bayangkan dan kita rasakan,akhirnya kitapun akan langsung berhenti sampai di situ saja.

Tiap-tiap lembaran kejadian pula yang selalu menjadikan diri ini mawas,siap dengan segala konsekwensi yang bakal di hadapi ketika mengambil keputusan,meski terkadang unsur nekad juga menjadi acuannya. Tak kenal maka tak sayang sudah menjadi bagian dari diri ini,bagaimana kita akan tahu seseorang itu jahat,sedangkan kita hanya tahu dari perkataan orang lain,atau hanya mendengar berita sedangkan kita sendiri tidak tahu betul siapa dan bagaimana keseharian orang tersebut.


Di karenakan kita ini manusia,makhluk yang di ciptakan mempunyai akal dan fikiran yang "nyaris" sempurna sehingga kita memiliki daya ingat yang luar biasa yang mampu merekam sekian puluh bahkan ribuan kejadian,dengan otak kita mengingat dan berfikir,dengan nurani kita memutuskan dengan bijak apa yang terbaik buat diri kita nantinya,karena apa yang menurut kita baik belum tentu baik di mata orang lain,begitu pula sebaliknya.

  • Salam dari peradaban lampau"

mazzkarebet




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline