Lihat ke Halaman Asli

Pengemis Tua dan Kucing Pasar

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13343383531485403474

Adzan dzuhur terdengar merdu mendayu Lalu lalang pembagi sedekah mulai menjauh Ku bangkit dari tempat duduk Akh...berat nian tubuh renta ini Langkah kaki ini bergetar tiada henti Serasa Aku berjalan di tengah gempa Padahal TUHAN sudah menunggu di sana Menunggu kedatangan orang-orang terkasih Di istana-NYA yang sederhana di tengah pasar Apakah Dia juga menungguku? Apakah Dia juga setuju denganku Dengan cara hidupku yang selalu meminta Dari meminta sedekah sampai mengemis di sujudku pada-NYA Orang-orang yang lewat Angin yang mengelus di saat Aku gerah Kucing berbulu kelabu yang rontok Oleh panasnya air warung yang angkuh Menjadi hiasan keseharianku Menjadi jawab atas tanyaku tentang nasib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline