Lihat ke Halaman Asli

Kisah Tetanggaku TKI di Malasyia

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wacana presiden jokowi yang akan menghentikan pengiriman TKI ke malasyia khususnya pembantu rumah tangga wanita patut kita apresiasi,tetapi semoga diikuti dengan adanya pembukaan lapangan kerja yang seluas luasnya untuk anak negeri.
Perihal TKI ini saya punya cerita dengan tetangga saya,sebut saja namanya pak G dia punya lima orang anak,dua diantaranya perempuan,karena ingin merubah nasib anak perempuan pak G yang pertama yaitu W pergi ke malasyia.Beberapa tahun kemudian anak perempuan kedua H menyusul.Selama anaknya di malasyia pak G cerita anaknya jarang kirim kabar ataupun kirim uang,pak G pun nggak tahu dua anak perempuannya kerja apa di malasyia.Setelah sekian tahun di malasyia tiba tiba W dan H pulang,yang mengenaskan dan bikin haru W pulang dengan membawa lima anak tanpa suami begitupun dengan H dalam keadaan hamil juga tanpa suami,entah apa yang terjadi dengan mereka berdua di malasyia.Suatu saat W ingin menyerahkan anak anaknya kepada orang yang mau mengadopsinya tetapi pak W nggak setuju,walaupun hanya berprofesi sebagai tukang becak ia ingin membesarkan cucu cucunya sendiri.
Begitulah satu cerita TKI tetanggaku yang kurang beruntung mengadu nasib di malasyia diantara ribuan atau bahkan jutaan kisah kisah pilu lainnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline