Lambaian Januari
Dikejauhan Januari melambaikan tangannya
'Aku datang' ucapnya, dengan wajah sumringah dan cerah
Namun kulihat November yang baru saja sirna
Memandangku dengan wajah murung
'apakah aku telah bermakna?' bisiknya dikejauhan
Namun tak ku gubris dan kuarahkan wajahku kepada kota
Dan bangunan-bangunan yang tinggi, dibangun setiap hari
Angkuh menatapku dari balik awan
Ditatapku dengan remeh dan hina