Kau Bukan Istana Kaca
Kau bukan rumah dan istana yang megah
Bukan pula bangunan dengan kandelir dari kaca
Kau memang tidak semewah itu
Bahkan borokmu ada dimana-mana, dindingmu mengelupas kian harinya, dan rayap-rayap menggerogoti pintunya
Lantaimu tidak terbuat dari zamrud, namun aku suka memijakinya
Jendelamu kusam dan berdebu, namun aku suka melihat darinya
Plafonmu dipenuhi jejaring laba-laba namun aku suka bermain dengannya
Akulah sang pejalan yang terlalu lama bermain didepan rumah, sampai lupa bahwa rumah itu harus kurawat dan kujaga
Namun adakah waktu? Jika senja membuatku terlelap, dan pagi membuatku memiliki hasrat untuk berlalu