Melengkapi berbagai peringkat perguruan tinggi kita yang dipublikasikan oleh berbagai lembaga perangking Internasional, Agustus tahun lalu Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengumumkan klasifikasi dan pemeringkatan perguruan tinggi untuk tahun 2015. Direncanakan pada tanggal 17 Agustus 2016, bersamaan dengan peringatan hari kemerdekaan, Kemenristekdikti kembali akan mengumumkan klasifikasi dan pemeringkatan untuk tahun 2016.
Seperti tahun lalu, untuk menilai kemudian mengklasifikasi dan atau memeringkat perguruan tinggi di lingkungan Kemenristekdikti, tim melakukan penilaian berdasarkan empat kriteria atau aspek, yaitu kualitas sumber daya manusia (terdiri atas kualitas dan kecukupan dosen), kualitas manajemen, kualitas kegiatan kemahasiswaan, serta kualitas penelitian.
Berdasarkan empat kriteria tersebut, pada tahun 2015 Institut Teknologi Bandung (ITB) menduduki urutan pertama sebagai perguruan tinggi terbaik di semua aspek yang diikuti oleh 10 perguruan tinggi lainnya.
Sepuluh perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Padjajaran (UNPAD), Universitas Airlangga (UA), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Diponegoro (UNDIP), dan Universitas Hasanuddin (UNHAS).
Sebagaimana pada setiap pemeringkatan yang dibuat, selain kriteria dan atau metode yang digunakan, posisi pemeringkatan sangat ditentukan oleh kelengkapan dan validitas data yang berhasil dikumpulkan dan diolah oleh tim. Oleh karena itu bisa jadi posisi perguruan tinggi tidak selalu mencerminkan kondisi sejatinya.
Itu pula yang mungkin menjadi alasan beberapa perguruan tinggi yang mempertanyakan posisinya beberapa saat setelah diumumkan. Mereka mempertanyakan kelengkapan data dari setiap aspek yang digunakan. Hal ini dapat dimaklumi karena tim hanya mengungkapkan aspek yang diukur dan nilai akhir, tidak menyampaikan secara terbuka atau menjamin kelengkapan dan validitas data yang digunakan.
Pada tahun 2015, tim memang lebih banyak mengandalkan sumber data dari forlap (www.forlap.dikti.go.id), walaupun didukung juga dengan data sekunder dari berbagai pihak misalnya Badan Akreditasi Nasional.
Menristekdikti M Nasir pada saat mengumumkan peringkat Agustus tahun lalu menyatakan bahwa SDM perguruan tinggi harus unggul di bidang teknologi. Selanjutnya dinyatakan “Indonesia harus mengembangkan riset dan inovasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi, harus bisa bersaing di kancah dunia melalui ekonomi kreatif".
Pesan ini mestinya dapat menjadi perhatian tim dalam melakukan klasifikasi dan pemeringkatan di tahun ini, paling tidak dalam menentukan kluster atau klasifikasi yang mencirikan kekhususan kementerian. Tentu saja dengan tetap berupaya maksimal melengkapi data. Semoga.
Kita tunggu dan lihat saja nanti, 17 Agustus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H