Lihat ke Halaman Asli

Ribetnya Prosedur Pengajuan Line Telkom untuk Telp, Fax, Speedy

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sebagai praktisi, bukan orang telkom, beberapa kali saya diminta tolong untuk instalasi jaringan cctv online, pabx, instalasi jaringan internet untuk kantor, toko, pengadaan mesin fax, pabx dan lainnya. Rasanya menyenangkan dapat kerjaan cuma setting utak atik dikit, keliatan spt org pinter. apalagi jika pihak perusahaan tidak berjuang menawar tarif. Pertanyaan awal adalah sudah tersedia jaringan dari telkom atau belum? Di sini menjadi penentu awal kerjaan.

Jika sudah ada, berarti tinggal penentuan spesifikasi sistem, kebutuhan dan hitung-hitungan biayanya, berharap deal. Untuk ini, tak perlu dibahas di sini.

Jika belum ada line telkom dan tidak bisa mengusahakan, proyek bisa batal, diserobot orang atau relasi terputus   Ini masalahnya..

Instalasi pemasangan baru untuk line telpon memang tak semudah membalik tempe goreng.

Line telpon bukan sekedar menyambung dan menambah aliran. Ini beda dengan jaringan lain (Wifi, Listrik, PAM, Gas, dll)

pengajuan jaringan telponmemang harus memenuhi syarat mutlak.

Pertama kali yang dilakukan adalah survey lokasi.

apakah tersedia tiang telp di sekitar rumah? jika belum, harus beli tiang dan bersedia menyatakan hibah untuk telkom.

jika sudah ada tiang aktif, apakah masih tersedia slot kosong? jika masih ada slot kosong, maka bisa segera dipasang.Jika belum maka harus survey, cari terminal di sekitar yang masih ada slot kosong. Di komplek padat penduduk, hal ini cukup membuang energi dan waktu. naik turun tiang untuk memastikan tersedianya slot kosong. memang di box yang terpasang di atas tiang tertulis kode nomor box. namun pada kenyataan belum tentu data yang tercatat di admin telkom bisa diandalkan. ada kalanya nomor box sudah kabur, rusak tak terbaca karena cuaca, letak terminal ternyata jauh, perpindahan/perebutan slot diluar kuota area, dll.

Jika kita mengajukan permintaan line telepon ke rumah, itu berarti harus menarik kabel dari tiang terminal ke rumah, bukan menarik kabel dari tiang tanpa terminal atau dari tetangga menuju rumah. Satubox terminal memiliki kapasitas tertentu. katakan saja 10 slot. jika sudah full 10 slot terpasang utk 10 tetangga, berarti harus cari terminal lain di sekitar yang belum full. petugas, tanpa ijin dari telkom tak mungkin berani memutus 1 slot tetangga kemudian memindahkan ke rumah kita. Dengan demikian, jika beberapa tetangga dekat kita memiliki line telpon belum tentu kita juga bisa ikutan punya dengan mudahnya. Wajar jika CS telkom hanya menjawab: belum ada jaringan, penuh, menunggu jika ada yang putus (berhenti langganan)..

Cari di sekitar radius 100m, jika beberapa terminalternyata sudah full semua, masih ada cara bagi petugas, yaitu mencari slot di area lain. survey lagi beberapa terminal dalam radius 200m, 500m. dan seterusnya tergantung petugas mau atau tidak, makin jauh makin males (mungkin), karena juga belum tentu dapat.

Dari sisi kebijakan telkom, masing-masing area memiliki kuota/kapasitas tertentu. Misal untuk 1 perumahan dengan 100 penduduk, disediakan 5 terminal atau 50 slot. Untuk itu telkom cukup memberi jatah tiap instalasi kabel baru maks 100m dari terminal ke rumah. Biaya pemasangan Rp. 175rb. Dibayar ke marketing resmi speedy, ada yg namanya mbak wiwin, orangnya baik, tapi lambat, serba resmi prosedurnya :) Dalam beberapa pengajuan, ada kalanya saya survey sendiri, sy cari bbrp box terminal di sekitar sasaran yang mau dipasang, saya lihat nomor box terminal itu agar dilihat datanya di telkom, mana yang masih kosong (mmpercepat petugas yg survey lokasi). Kadang diketawain sm marketingnya. Biarin sj yg ptng bisa dipasang, biar klien sy tdk kecewa. Pada kondisi tertentu, karena slot sudah full, tak peduli pokoknya harus bisa, maka yang terjadi adalah saya harus cari calo agar bisa mencari dan mengambil slot dari area lain yang masih nganggur. Untuk yg ini, marketing resmi tidak bersedia mengusahakan. ada mr.xxx dia calo telkom. orgnya gerak cepat, murah, pasti. Saya suka itu. Utk mslh bisnis, mmg spt itu yg dbthkn. Semakin jauh jaraknya maka semakin panjang kabel yang harus dibeli sendiri karena jatah dari telkom hanya 100m itu tadi. Jika kabel 1meter=5rb maka 1km=5jt. Utk ongkos calo 100 atau 200rb. Kita akan diberitahu dari terminal mana kabel disambung, berapa jaraknya, dll. Biasanya untuk instalasi speedy atau fax, panjang kabel jangan lebih dari 1km. Lebih dari itu, kualitasnya akan buruk. Lebih dari 2km, akses inet tidak terjangkau. Jika dalam radius 2km ternyata full semua, ya sudah.. minta ke telkom utk upgrade, atau beli server (rumah kabel) sendiri saja ada yang kapasitas bbrp ratus port, paling dibawah 100jt. Biar dipasangkan telkom (sbg hibah) atau bisa patungan dg developer perumahan atau patungan tetangga 1-1 weww... ada lagi caranya tp melanggar hukum dan tidak saya sarankan...Kenalan dg pejabat yang agak tinggi, ajak makan malam yah sekitar bupati atau kepala Telkom. Trus minta dipasang telpon. Dlm hitungan hari, pasti akan terpasang. mestinya seperti seat di pesawat. Pasti ada beberapa seat yang memang harus kosong. Untuk cadangan jika ada yang rusak, bisa cepat dialihkan atau siapa tau ada super VVIP yg tiba2 butuh.

Pada intinya pemasangan line telepon memang bergantung pada ada tidaknya slot tersedia utk pelanggan baru. Bukan hanya ada tidaknya tetangga dekat yang sudah pasang. Bukan seperti listrik atau air yg hny urus administrasi trus nunggu teknisi nyambung.

Perkiraan saya, adanya pemutusan jaringan dari pihak pelanggan yang pasif akan disambut gembira oleh telkom. Karena banyak yang antri. Apalagi ada calon pelanggan akan menggunakannya untuk speedy, fax dan telp atau kepentingan bisnis.

Permintaan yang ‘memaksa’ juga menambah semrawutnya slot antar area. Bisa terjadi persilangan slot antar perumahan atau antar komplek/desa.

Di kesempatan ini saya hanya menulis sebatas pemasangan line telepon non FO (Fiber Optic), tidak membahas administrasi atau birokrasinya. Dan karena saya bukan orang dalam lingkaran telkom, saya seenaknya menyebut istilah terminal, slot dll mungkin keliru atau mengusik org2 telkom, ya harus dimaafkan. Hhh...

Saya hanya berusaha berbagi pengalaman, di mana orang-orang telkom jika ditanya tidak bersedia menjelaskan kondisi yang ada. Semoga para juragan tidak terperanjat dan menuduh teknisi cari untung secara tidak wajar. Bagi yang sudah mengerti sebelumnya, ya abaikan saja.

------

update Maret 15 :  Saat ini telkom di area saya sudah tidak melayani permintaan pasang baru line telpon dengan kabel lama. Saat ini mereka hanya menjual pemasangan baru dengan FO. Dgn demikian calon pelanggan yang belum terlewati jaringan FO, diminta menunggu sampai terjangkau FO. Bisa 1 minggu, 2 minggu, 5 tahun, atau bahkan tidak akan pernah terlewati, telkom lagi-lagi tidak memberi jawaban jelas. yang penting normatif.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline