1. Mazaya Salsabila 2. Muhammad Nofan Zulfahmi
Urgensi Pelestarian Aksara Jawa Pada Siswa SD
Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah yang banyak digunakan oleh masyarakat, khususnya di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta. Bahasa ini mempunyai peran penting dalam kehidupan orang jawa karena mengandung nilai-nilai budaya luhur. Pembelajaran Bahasa Jawa di Sekolah dasar dan menengah berfungsi sebagai pendidikan karakter. Berdasarkan kurikulum muatan lokal, mata pelajaran bahasa jawa kini menjadi pelajaran wajib (Leo Pradana & Dewi Koeswanti, 2021). Upaya untuk melaksanakan pengembangan dan pembinaan bahasa daerah, pemerintah Provinsi Jawa Tengah menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Jawa Tengah (Jateng) Nomor 9 tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara jawa. Peraturan ini kemudian diperjelas melalui peraturan gubernur (Pergub) Jawa Tengah (Jateng) nomor 57 tahun 2013 tentang petunjuk pelaksanaan dari Perda Jateng Nomor 9 Tahun 2012.
Aksara jawa merupakan warisan budaya di Indonesia yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Seni dan bentuk penulisan aksara jawa memiliki nilai histori yang sangat berharga, sehingga harus dijaga dan dilestarikan. Aksara jawa menjadi bukti nyata dari sejarah masa lampau, jauh sebelum terbentuknya Negara Indonesia. Sebagai salah satu upaya pelestarian budaya jawa, pemerintah memasukkan aksara jawa ke dalam kurikulum pendidikan. Hal ini bertujuan agar generasi muda dapat mempelajari dan menjaga budaya tersebut, sehingga Indonesia tidak kehilangan warisan budayanya (Asrianti & Fauziah, 2023).
Aksara jawa memiliki peran penting dalam pembentukan karakter anak, sehingga upaya pelestariannya perlu dilakukan secara konsisten. Salah satu cara yang efektif yaitu melalui pengenalan aksara jawa yang disertai penjelasan tentang sejarah dan makna filosofinya. Proses pengenalan ini dapat disampaikan dengan metode yang menarik, seperti menggabungkan permainan edukatif. Selain itu, dasar-dasar aksara jawa juga harus diperkenalkan, termasuk pengajaran cara membaca dan menulisnya, serta pemahaman aksara dalam bentuk bacaan. Dengan pendekatan ini, peserta didik diharapkan lebih tertarik dan antusias mempelajari aksara jawa (Arifin, 2022).
Pengenalan aksara jawa sejak usia dini penting dilakukan agar generasi mendatang mampu melestarikan serta mengenalkannya. Dalam hal ini, diperlukan metode pembelajaran aksara jawa yang kreatif agar proses belajar aksara jawa tidak menjadi beban bagi peserta didik. Untuk mendukung pembelajaran aksara jawa dan melestarikannya di sekolah dasar, guru dapat memanfaatkan media seperti kartu huruf atau Flash card.
Pembelajaran Aksara jawa menggunakan media Flash Card dapat meningkatkan kognitif peserta didik. Teori belajar kognitivisme menekankan pentingnya cara informasi diterima, disusun, disimpan dan diambil oleh pikiran manusia (Afnanda, 2023). Dalam konteks ini, kognitivisme menjelaskan bahwa proses belajar individu merupakan hasil interaksi mental dengan lingkungan sekitar, yang pada gilirannya menghasilkan perubahan dalam pengetahuan dan perilaku (Nurhadi, 2020). Dengan demikian, penggunaan media yang tepat seperti Flash card tidak hanya membantu dalam penguasaan aksara, tetapi juga mendukung pengembangan kognitif yang lebih luas.
Flash Card merupakan kartu yang memuat gambar atau kata-kata yang digunakan sebagai media pembelajaran. Proses penggunaannya dalam pembelajaran meliputi langkah-langkah berikut: 1) Guru memperlihatkan seluruh kartu huruf yang sudah disusun setinggi dada; 2) Guru mengambil satu per satu kartu huruf tersebut dan menunjukkan kepada peserta didik; 3) Kartu huruf yang telah ditunjukkan ditempelkan pada papan styrofoam; 4) kartu huruf tersebut kemudian dimanfaatkan oleh guru dalam kegiatan bermain sambil belajar.
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan Pentingnya pelestarian aksara jawa dikalangan siswa SD terletak pada perannya sebagai warisan budaya Indonesia yang harus dijaga agar tidak punah. Melalui pengenalan yang menarik seperti metode pembelajaran berbasis permainan, aksara jawa dapat berkontribusi dalam membentuk karakter peserta didik secara efektif. Aksara jawa di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan menggunakan media Flash card untuk menarik minat dan motivasi ketika pembelajaran.
Referensi
Afnanda, M. (2023, June 1). 1.01.2023.MIHRAB.pdf. Qualitative Research in Educational Psychology. https://journal.nubaninstitute.org/index.php/qrep/article/view/6/2