Lihat ke Halaman Asli

Muh AliZamzami

Mahasiswa Fisip Unej 2018

KKN BTV 3 UNEJ Kelompok 44: Pemberdayaan Wirausaha Selama Pandemi Covid-19

Diperbarui: 2 September 2021   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kecamatan pakusari merupakan salah satu kecamatan yang berada di kabupaten jember. Kecamatan ini terdiri dari tujuh desa yaitu Desa kertosari, Desa pakusari, Desa sumber pinang, Desa subo, Desa bedadung, Desa jatian, dan Desa patemon. Sumberpinang merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan ini, desa sumberpinang memikliki topografi datar sehingga daerah ini cocok untuk permukiman serta curah hujan rata-rata 1.400 mm/tahun sehingga daerah ini subur dan cocok untuk kegiatan pertanian musiman. 

Berdasarkan data tersebut mayoritas wilayah desa adalah persawahan dan sebagian kecil perkebunan, beberapa tanaman yang sering ditanam didesa ini adalah padi, tembakau dan Jagung.  

Penduduk desa sumberpinang mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai petani namun tidak sedikit juga yang memilih mengembangkan usaha baik bidang barang dan jasa. Beberapa usaha yang ditekuni oleh masyarakat seperti menjadi produsen makanan, pengusaha kerupuk dan beberapa usaha lainnya. 

Usaha yang dijalankan oleh masyarakat memiliki potensi yang menjanjikan mengingat jarak antara desa dengan pusat kota ±11 km serta dekat dengan beberapa universitas yang merupakan pusat perputaran ekonomi  di kabupaten jember sehingga pemasaran serta penjualan dapat terbantu. Lokasi yang strategis ini juga terbantu dengan fasilitas umum yang terjaga baik dari segi akses jalan menuju lokasi, lampu jalan yang terawat hingga akses jaringan yang cukup terjangkau.

Pandemi covid-19 yang mulai memasuki indonesia menyebabkan terjadinya dampak signifikan pada beberapa faktor. Dampak yang paling dirasakan saat ini ialah di bidang ekonomi, pembatasan sosial, serta pengurangan aktifitas sehingga menyebabkan banyaknya masyarakat yang mengalami PHK serta banyaknya toko-toko atau warung-warung yang harus gulung tikar karena berkurangnya jumlah konsumen sehingga pendapatan tidak dapat menutupi pengeluaran. 

Hal ini juga berdampak terhadap pengusaha kerupuk yang berada di desa sumberpinang , pemberlakuan ppkm yang tidak diketahui kapan berakhirnya menyebabkan banyaknya warung makan serta beberapa toko tempat penjualan kerupuk tutup lebih awal sehingga jumlah penjualan berkurang drastis. Melihat masalah ini melalui program KKN BTV III Universitas Jember saya Muh Ali Zamzami berencana membangkitkan kembali jumlah penjualan produk kerupuk dengan cara malakukan beberapa inovasi dan memenfaatkan perkembangan teknologi masa kini. Hal ini dilakukan mengingat kondisi yang sangat membatasi kerumunan, potensi penjualan melalui teknologi informasi memiliki potensi yang sangat baik.

Program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan dalam bentuk KKN di desa Sumberpinang kecamatan Pakusari, kabupaten jember pada tanggal 11 agustus 2021 sampai 10 september 2021 mengangkat tema program pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak covid-19. Metode pelaksanaan yang digunakan ialah melakukan pendampingan serta pelatihan kepada salah satu pelaku usaha yaitu pengusaha kerupuk dalam memanfaatkan teknologi informasi guna meningkatkan kuantitas penjualan serta memperkenalan produk pada masyarakat luas selama masa pandemi seperti sekarang ini.

Program dilaksanakan melalui beberapa metode, metode yang pertama adalah pengenalan inovasi produk, dengan memberikan saran mengenai produk yang dapat dikembangkan diharapkan penjual memiliki pandangan serta kemampuan bersaing dengan pengusaha lain yang terlebih dahulu sudah mengupgrade produknya menjadi lebih modern. Demi tercapainya langkah ini saya selaku pemilik program akan memberikan beberapa masukan serta beberapa pilihan sehingga pengusaha lebih mudah menerima perubahan yang saya ajukan. L

angkah berikut yang akan saya ambil adalah merubah packing produk agar lebih mudah dikenali oleh konsumen, metode ini diambil mengingat persaingan pasar yang sangat bergantung pada label dan juga packaging. Semakin menarik packing yang diberikan diharapkan memberikan kesan bahwa produk tersebut memiliki nilai lebih dari nilai kesehatan maupuan kesan yang diberikan. 

Langkah terakhir ialah  mengenalkan tenologi informasi baik marketplace maupun sosal media sebagai media penjualan produk agar lebih mudah memasarkan serta menghemat biaya distribusi, hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena banyaknya produk yang serupa sehingga kita perlu menggunaan beberapa tehnik digital marketing sehingga meski produk sama tapi terliat lebih menarik dari produk pesaing.

Awal dari perencanaan kegiatan ini adalah meminta ijin kepada pihak desa untuk melakukan kegiatan program KKN back to Village dirumah salah satu warga, kemudian dilanjutkan dengan menuju kerumah sasaran untuk menjelaskan maksud dari kegiatan yang dilakukan. Melakukan diskusi dengan sasaran untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi sehingga dapat ditemukan solusi yang tepat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline