Indonesia merupakan negara yang beragam akan suku, ras dan kebudayaan. Keberagaman ini dapat menjadi sebuah potensi atau masalah bagi masyarakat itu sendiri. Menjadi potensi jika masyarakat dapat mengembangkan dan memaksimalkan keberagaman budaya dengan memperkenalkan keberagaman budayanya ke budaya lain sehingga budaya lain dapat mengetahuinya dan memahami budaya kita. Namun, keberagaman dapat menjadi konflik akibat muncul perbedaan suku, budaya, nilai, norma, bahasa, agama, dan tradisi.
Pada tahun 2001 telah terjadi sebuah konflik antara Suku Dayak dengan warga pendatang Madura. Perselisihan ini terjadi sejak tahun 1990-an. Namun, konflik yang terjadi masih dapat diredam. Konflik ini dilatarbelakangi dengan kecemburuan Suku Dayak dengan Suku Madura karena menguasai banyak industri komersial di daerah Kalimantan. Konflik semakin memanas ketika terjadinya perkelahian yang menewaskan seorang warga Dayak. Warga Dayak geram dan pada tanggal 18 Februari 2001 sekelompok orang Dayak menyerang rumah seorang warga asal Madura. Akibat kejadian tersebut, terjadi konflik yang meluas hingga Palangkaraya.
Kejadian tersebut semakin membuktikan bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multikultural yang terdiri atas banyak struktur kebudayaan. Kebudayaan yang dimaksud seperti suku bangsa, bahasa, agama, dan adat istiadat. Komunikasi menjadi salah satu cara yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk dapat berinteraksi satu sama lain dan dengan budaya yang berbeda. Komunikasi memiliki peranan penting karena komunikasi dapat membantu manusia untuk membentuk sebuah kesepakatan atau bernegosiasi dalam pengambilan keputusan.
Tantangan dan Peluang Komunikasi Lintas Budaya
Komunikasi yang terjadi antarbudaya disebut komunikasi lintas budaya. Komunikasi lintas budaya adalah komunikasi yang terjadi diantara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini). Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi (Tubbs, Moss :1996).
Komunikasi lintas budaya dilakukan dengan budaya yang berbeda. Dalam pengimplementasiannya komunikasi lintas budaya memiliki tantangan. Tantangan dalam melakukan komunikasi lintas budaya yang paling umum ialah bahasa. Bahasa menjadi faktor utama dalam komunikasi lintas budaya. Perbedaan bahasa antar budaya belum tentu dapat dipahami satu sama lain. Bahasa menjadi identitas dari sebuah budaya dan menjadi ciri khas dari suatu kebudayaan. Contohnya saja
seperti kereta dianggap kereta api oleh masyarakat Jawa berbeda halnya dengan masyarakat Medan yang mengartikan kereta sebagai sepeda motor. Hal lain yang menjadi tantangan dari komunikasi lintas budaya adalah perbedaan persepsi, kurangnya beradaptasi dengan norma atau nilai budaya yang ditempati.
Tidak hanya tantangan, komunikasi lintas budaya juga dapat menjadi sebuah potensi atau peluang karena masyarakat mendapatkan informasi baru terkait suatu budaya (ras, bahasa, suku, agama, nilai, norma, dan sebagainya). Selain itu, komunikasi lintas budaya dapat menghasilkan output positif seperti pertukaran ide kreatif dan inovasi antar budaya, peningkatan keterampilan interpersonal melalui komunikasi dengan orang-orang dari latar belakang berbeda.
Komunikasi lintas budaya akan sangat bermanfaat untuk menyelesaikan konflik budaya. Ketika budaya sedang dalam konflik, bahasa sangat berperan karena dengan menggunakan bahasa yang santun dan dimengerti oleh lawan bicara akan lebih memudahkan kita untuk menyelesaikan sebuah konflik yang sedang terjadi. Selain bahasa, penyelesaian konflik juga dapat didukung dengan lingkungan yang baik sehingga memudahkan proses berjalannya penyelesaian konflik.
Pentingnya Komunikasi Lintas Budaya
Komunikasi lintas budaya sangat penting untuk dipahami supaya masyarakat tidak mudah untuk melupakan identitas dari budayanya sendiri. Pemahaman kita terhadap komunikasi lintas budaya juga akan berguna ketika kita berkunjung ke daerah atau negara lain. Karena daerah atau negara lain memiliki ciri khas budayanya sendiri, jika kita tidak bisa menghormati kita akan menyinggung orang-orang dari budaya tersebut dan dapat menimbulkan konflik.