Lihat ke Halaman Asli

Perokok, Hargai Kami yang Tidak Merokok

Diperbarui: 19 Juni 2024   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Merokok merupakan masalah yang sampai saat sekarang ini tidak dapat diselesaikan. Permasalahannya tidak hanya pada Bahaya merokok tersebut, tapi untuk saat ini perilaku perokok juga menjadi hal yang perlu kita bahas. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sudah ditegakkan dari beberapa tahun yang lalu. Sampai saat ini, para pelaku (perokok) masih banyak yang tidak memahami fungsi dari kebijakan tersebut.

Perokok tidak hanya membahayakan diri sendiri, namun juga membahayakan orang lain terutama orang-orang disekitarnya. Orang sekitar yang paling terdekat adalah keluarga. Jika tidak bisa melindungi mereka saat merokok, harusnya hentikan rokok tersebut, karena mereka butuh hidup dengan udara yang sehat, tidak mengandung racun rokok disekitarnya.

Perokok pasif menjadi korban yang sangat menyedihkan, karena mereka tidak berbuat tapi mereka juga menanggung akibat dari apa yang dilakukan oleh orang lain, yang mana orang tersebut (perokok) tidak merasa bersalah akan perbuatannya yang sudah merugikan orang lain.

Perokok harus tau KTR, kawasan2 yang memang dilarang untuk merokok. Perokok harus peduli dengan KTR, fungsinya KTR dan tidak mengabaikan pentingnya KTR tersebut, terutama di tempat-tempat umum. Jangan sampai harus ditegur terlebih dahulu, cobalah merokok dengan baik, menjadi perokok yang baik dan tidak menzalimi orang lain.

Perokok yang baik menghargai hak udara bersih orang-orang yang perokok pasif. Tidak merokok di tempat-tempat umum, tidak merokok di dalam mobil, tidak merokok dsedang berkendara, tidak merokok didekat wanita hamil, bayi sampai dengan anak-anak, lansia dan kelompok-kelompok rentan lainnya. Carilah tempat meorokok yang dimana tidak banyak orang perokok pasif. Jika perlu cari tempat KTR terdekat.

Jika tidak bisa berhenti merokok, setidaknya tidak merugikan kami yang tidak merokok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline