Lihat ke Halaman Asli

Distribusi Menurut Perspektif Al-Quran

Diperbarui: 25 Februari 2017   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Distribusi menurut perspektif Al-Quran adalah pembagian atau pengaturan yang didalamnya ada bentuk kesyukuran atas nikmat Allah SWT, atau jika kita kaitkan dengan harta maka distribusi merupakan bentuk pembagian atau pengaturan harta seseorang atau negara untuk orang lain oleh badan-badan tertentu sebagai bentuk kesyukuran kepada Allah SWT.

Menurut kamus bahasa Indonesia distribusi diartikan sebagai pembagian, penyaluran, pengiriman kepada beberapa orang atau kebeberapa tempat. Dalam kamus ekonomi distribusi dimaksudkan sebagai pembagian barang-barang keperluan sehari-hari oleh pemerintah kepada pegawai negeri, penduduk dan sebagainya.

Distribusi kekayaan pada saat ini merupakan permasalahan yang sangat penting dan rumit dilihat dari keadilannya dan pemecahnya bagi kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh masyarakat. Pendapat itu sangat penting dan perlu, tetapi yang lebih penting lagi adalah cara distribusi. Jika para penghasil itu rajin dana mau bekerja keras, mereka akan dapat meningkatkan kekayaan Negara. Akan tetapi jika distribusi kekayaan itu tidak tepat maka sebagian besar kekayaan ini akan masuk kedalam kantong para kapitalis, akibatnya banyak masyarakat yang menderita kemiskinan dan kelebihan kekayaan Negara tidak mereka nikmati. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kesejahteraan dan kemakmuran rakyat tidak sepenuhnya tergantung pada hasil produksi itu sendiri, tetapi juga pada distribusi pendapatan yang tepat.

Al-Quran surat Hasyr ayat 7-8 mewajibkan adanya pembagian atau distribusi harta fai’ bagi orang-orang fakir. Bertujuan agar harta itu tidak hanya berputar pada golongan orang-orang kaya saja, harta hanya bisa diakses dan dimanfaatkan oleh mereka. Dengan demikian, diharap akan tercipta sebuah keseimbangan ekonomi diantara individu masyarakat. Dengan adanya distribusi harta kekayaan yang baik, maka akan ditemui sebuah perbedaan tingkat ekonomi, ataupun kesenjangan sosial yang mendalam diantara anggota masyarakat. Dengan begitu tidak akan timbul sikap iri ataupun dengki terhadap golongan orang kaya.

Sepengetahuan saya konsep distribusi terbagi menjadi dua macam, yaitu :

Konsep distribusi antara individu

Manusia dalam hidupnya selalu membutuhkan yang lain. Seseorang tidak akan menguasai pengetahuan semua hal yang dibutuhkan selama hidupnya. Oleh karena itu, Allah swt memberi kemudahan pada setiap orang untuk menguasai pengetahuan salah satu diantaranya, sehingga manusia dapat bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti Firman Allah swt dalam surah Az-Zukhruf ayat 32.

Bahwa seorang yang fakir membutuhkan orang kaya sedangkan orang kaya membutuhkan tenaga orang miskin. Dari hasil tolong menolong tersebut, manusia akan semakin mudah dalam menjalankan aktifitas ibadah kepada-Nya.

Distributor antar individu sangat terkait dengan kepemilikan. Dalam Islam, kepemilikan harta didasarkan pada agama. Sedang kepemilikan tidak memberi hak mutlak kepada pemiliknya untuk mempergunakan semaunya sendiri, melainkan harus sesuai dengan beberapa aturan. Hal ini dikarenakan kepemilikan harta hanya sementara, tidak abadi, dan tidak lebih dari pinjaman terbatas dari Allah.

Pola Memanfaatan Kekayaan Negara

Ekonomi yang sehat dari suatu Negara adalah adanya keseimbangan antara kekayaan Negara yang masuk dan yang dikeluarkan. Sistem atau pemanfaatannya akan sangat menentukan keseimbangan. Islam memandang pentingnya ekonomi, walaupun bukan segala-galanya. Bagian dari ekonomi Negara yaitu harta kekayaan Negara, yang bermanfaat untuk mengurusi manusia yang hidup di suatu Negara itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline