Pencernaan yang tidak lancar tentu kita akan terasa terganggu dengan hal tersebut. Makanan berserat diketahui memiliki manfaat untuk melancarkan proses pencernaan. Lalu, apa itu serat dan bagaimana serat tersebut berperan dalam melancrakan proses pencernaan?
1. Pengertian Serat
Serat adalah gabungan dari polisakarida pada pangan yang tidak dapat dicerna tubuh. Kelompok serat atau polisalarida yang tidak dapat dicerna tersebut yaitu selulosa, hemiselulosa, lignin, pektin, dan gum. Serat terbagi menjadi dua berdasarkan kelarutannya dalam air. Serat yang dapat larut dalam air adalah pektin dan gum.
Sedangkan serat yang tidak larut dalam air yaitu selulosa, lignin, dan hemiselulosa. Kemudian serat terbagi menjadi dua dalam kimia pangan yaitu serat kasar dan serat makanan.
Serat kasar adalah serat yang berasal dari hasil residu bahan pangan dengan asam dan alkali mendidih. Sedangkan serat makanan adalah bahan pangan nabati yang oleh pencernaan manusia tidak dapat dicerna (Kusnandar, 2019).
2. Peran Serat dalam Sistem Pencernaan
Serat makanan tidak bisa dicerna oleh tubuh karena dalam tubuh manusia tidak ada enzim yang dapat mencerna serat. Namun serat makanan dapat diuraikan menjadi komponen serat di dalam usus besar yang terdapat bakteri kolon.
Serat bersifat menyerap air di dalam usus besar yang menyebabkan volume feses menjadi lebih besar dan pada syaraf rektum terangsang rasa ingin defekasi (buang air besar). Oleh karena hal tersebut, dengan mengonsumsi serat makanan dapat membantu dalam melancarkan pencernaan (Claudina et al., 2018).
3. Kerugian Akibat Kelebihan dan Kekurangan dalam Mengonsumsi Serat
Menurut Sardi et al. (2021), dalam penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat kerugian yang terjadi jika konsumsi serat makanan berlebih dan kurang. Berikut adalah penjelasan mengenai hal tersebut.
A. Kerugian Jika Kekurangan Mengonsumsi Serat Makanan