Lihat ke Halaman Asli

Bencana Banjir Rob di Jalan Pantura Semarang-Demak

Diperbarui: 16 Maret 2021   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bencana alam sering terjadi di Indonesia, terutama banjir. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari masyaarkat agar banjir dapat dicegah sehingga tidak menyebabkan kerugian dari berbagai aspek kehidupan.

Contohnya di jalur Pantura Semarang-Demak di Jalan Raya Onggorawe pada pukul 12.00 WIB tadi tergenang banjir sepanjang 50 meter, dengan ketinggian air mencapai 30 cm. Hingga menyebabkan kemacetan yang cukup panjang

Hampir setiap tahun mengalami banjir. Banjir  Rob yang disebabkan oleh hujan deras dan tersumbatnya saluran air yang terhambat akibat sampah yang dibuang secara sembarangan ke sungai.


Rob yang melanda daerah-daerah di pinggiran laut atau pantai ini
disebabkan oleh:
a. Permukaan air tanah yang lebih rendah dari pada muka pasang air laut.
b. Bertambah tingginya pasang air laut. Tingginya pasang air laut,
ternyata bukan hanya dari efek pemanasan global saja akan tetapi karena adanya amblesan tanah disebabkan oleh konsolidasi tanah yang belum mantap, pengambilan
air tanah yang berlebihan dan kurangnya resapan air.

 Akibatnya, masyarakat dilanda banjir yang biasanya memakan korban, menimbulkan penyakit dan menyebabkan sarana prasarana rusak. Seperti membuat jalan berlubang.

Banjir Rob harus dicegah agar tidak menjadi rutinitas tahunan yang menyebabkan banyak kerugian. Bencana yang terjadi tidak lain buah dari ulah tangan manusia. Bahkan, kini bencana tersebut semakin parah. Hal ini dapat terjadi karena lahan di kota banyak dimanfaatkan untuk mendirikan bangunan-bangunan beton.

Pada umumnya kesadaran masyarakat hanya muncul saat terjadi bencana saja, misalnya banjir. Setelah bencana berakhir, masyarakat akan kembali melakukan rutinitasnya dan mengabaikan dampak dari bencana banjir tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline