Lihat ke Halaman Asli

Maylita Lintang

Mahasiswa Universitas Airlangga

Sebuah Tragedi yang Terlupakan, Peristiwa Tragis Kapal Wilhelm Gustloff

Diperbarui: 8 Januari 2025   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tenggelamnya kapal Wilhelm Gustloff merupakan sebuah tragedi yang paling mematikan di dalam Sejarah maritim. Diperkirakan sekitar 9.400 orang tewas dalam peristiwa tersebut, melampaui apa yang dialami peristiwa kapal-kapal yang terkenal, seperti Titanic dan Lusitiana. Namun Sebagian orang masih banyak yang belum tahu tentang tragedi kapal ini.

Kapal ini awalnya dibangun untuk memberikan pengalaman pelayaran mewah bagi para pendukung partai NAZI. Namun, dengan pecahnya perang dunia II, kapal ini beralih fungsi menjadi kapal transportasi militer dan digunakan untuk mengangkut pasukan dan perlengkapan militer. Lalu pada tahap akhir perang, kapal ini digunakan untuk mengevakuasi warga sipil dan tentara Jerman dari wilayah yang semakin terkepung oleh sekutu.

Pada tanggal 30 Januari 1945, di laut Baltik, tiga torpedo diluncurkan oleh kapal selam S-13 dan menghancurkan kapal Wilhem Gustloff dalam waktu kurang dari satu jam. Sebagian besar penumpang kapal Wilhelm Gustloff adalah warga sipil, diperkirakan sekitar 5000 penumpang adalah anak-anak.

MENGAPA TRAGEDI INI TERJADI?

Serangan Torpedo Kapal S-13

Faktor utama tenggelamnya kapal Wilhelm Gustloff adalah serangan torpedo dari kapal selam Soviet S-13. Kapal selam Soviet S-13 menembakkan empat torpedo, setiap torpedo dicat dengan coretan: Untuk Tanah Air, Untuk Rakyat Soviet, Untuk Leningrad, Untuk Stalin. Tiga di antaranya mengenai sasaran, torpedo Untuk Stalin macet di dalam daan tidak bisa ditembakkan (Sepetys Ruta. 2018. Salt To The Sea).

Operasi Hannibal

Operasi Hannibal adalah Upaya evakuasi yang dilakukan oelh NAZI pada akhir Perang Dunia II, bertujuan untuk menyelamatkan warga sipil dan pasukan jerman dari serangan sekutu. Upaya evakuasi ini membuat kapal Wilhelm Gustloff menjadi sasaran empuk bagi sekutu. Lebih dari 2 juta orang berhasil di evakuasi selama Operasi Hannibal, menyelamatkan warga sipil jerman dari wilayah yang dikuasai sekutu. Namun, operasi ini juga memperburuk kondisi kemanusiaan para penumpang karena harus menghadapi kesulitan di wilayah baru. Sebagian besar orang terpaksa melarikan diri dan membangun kehidupan baru di kota dan negara yang berbeda.

Selain itu, penumpang yang melebihi kapasitas kapal juga menyebabkan kapal tidak stabil dan sulit untuk melakukan manuver evasi ketika diserang, kapal menjadi lamban dan sulit untuk mengubah arah. Hal ini menyebabkan kapal semakin mudah untuk diserang oleh sekutu.

Kapal Wilhelm Gustloff bukan satu-satunya kapal yang hancur selama evakuasi, tenggelamnya kapal MV GOYA juga memakan korban jiwa sebanyak 6.500 penumpang. Kapal Thielbek dan Cap Arcona yang membawa tahanan yahudi dari kamp konsentrasi juga dibom oleh pesawat terbang RAF Inggris, memakan korban jiwa sebanyak 7.000 orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline