Lihat ke Halaman Asli

Maylani Putri Handayani

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Membangun Jiwa Nasionalisme Generasi Muda Melalui Pendidikan Kewarganegaraan

Diperbarui: 10 Juni 2023   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Canva/@kavitaws

Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi yang terus berkembang, menjaga identitas nasional dan kecintaan terhadap tanah air menjadi tantangan yang perlu ditangani dengan serius. Dalam konteks ini, pendidikan kewarganegaraan memainkan peran penting sebagai instrumen efektif untuk membangun jiwa nasionalisme yang kuat pada generasi muda. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fauziah & Dewi (2021) disimpulkan bahwa Pendidikan kewarganegaraan berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan membina kepribadian pada generasi muda, termasuk mahasiswa. Melalui pendidikan kewarganegaraan, nilai-nilai dan kesadaran terhadap hak warga negara dapat dikembangkan dan diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kontribusi pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi dalam menumbuhkan nasionalisme dengan nilai-nilai Pancasila sangat penting. Melalui pendidikan kewarganegaraan, mahasiswa diperkenalkan dengan nilai-nilai dasar yang menjadi dasar kehidupan sebagai warga negara.

Selain itu, pendidikan kewarganegaraan juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari sistem pemerintahan, hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta pentingnya partisipasi aktif dalam kehidupan politik dan sosial. Mereka diajarkan tentang pentingnya keadilan, persamaan, dan kerja sama antarwarga negara. Dengan pemahaman ini, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang mendorong pembangunan negara yang lebih baik. Pendidikan kewarganegaraan juga mendorong pemahaman tentang pluralisme dan keanekaragaman dalam masyarakat. Mahasiswa diajarkan untuk menghormati perbedaan dalam agama, suku, budaya, dan latar belakang etnis. Hal ini tidak hanya memperkuat persatuan dalam negeri, tetapi juga mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Namun, penting untuk diakui bahwa pendidikan kewarganegaraan bukanlah satu-satunya faktor yang membentuk jiwa nasionalisme pada generasi muda. Peran keluarga, lingkungan sosial, dan media juga memiliki pengaruh yang besar. Oleh karena itu, perlu ada sinergi antara pendidikan kewarganegaraan, keluarga, dan masyarakat dalam membangun jiwa nasionalisme yang kuat pada generasi muda. Dengan demikian, generasi muda akan menjadi penerus bangsa yang mencintai tanah air, berkomitmen pada pembangunan negara, dan mampu berkontribusi positif bagi kemajuan Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline