Lihat ke Halaman Asli

Maylani Kusuma Wardhani

Universitas Muhammadiyah Malang

Media Sosial, Kawan atau Lawan bagi Demokrasi?

Diperbarui: 24 Agustus 2020   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Demokrasi bermedia sosial, apakah mungkin ?

Media sosial baru-baru ini dikejutkan oleh pernyataan masyarakat tentang "apakah bisa berdemokrasi di media sosial?", pada dasarnya negara kita adalah negara demokrasi, lalu apa hubungannya dengan media sosial ?

Media sosial adalah sesuatu yang digunakan untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi. Dengan adanya media sosial, berita dan kejadian di pelosok dunia bisa kita ketahui dengan cepat dan akurat. Misalnya di Amerika beberapa waktu yang lalu terjadi rasisme, berita tersebut dengan cepat dapat kita ketahui tanpa kita harus pergi ke Amerika untuk mengetahuinya.

Sedangkan demokrasi yaitu bentuk pemerintahan dimana semua rakyatnya mempunyai hak yang sama untuk menentukan nasib hidupnya, demokrasi juga memperbolehkan warga negara merumuskan hukum baik secara langsung maupun diwakilkan.

Untuk itu antara media sosial dan demokrasi sangatlah erat kaitannya, berdemokrasi dalam media sosial bertujuan agar kita bisa dengan mudah berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk ikut serta dalam pemerintahan negara, sehingga tercipta kesinambungan antara pemerintah dan rakyatnya dalam menentukan hukum yang berlaku.

Media sosial bisa menjadi kawan untuk demokrasi, contohnya yaitu disaat pemerintah menampilkan transparansi kerjanya kepada rakyat melalui media sosial, dan rakyat juga diizinkan ikut berpartisipasi merumuskan, mengembangkan, dan membuat hukum melalui media sosial sesuai dengan aturan yang berlaku, dengan penerapan sistem demokrasi dalam bermedia sosial, maka akan terciptalah kesatuan antara pemerintah dan rakyat sehingga mewujudkan negara yang makmur dan sejahtera.

Sebaliknya, apakah demokrasi hanya memberikan dampak positif dalam bermedia sosial dan kelangsungan kehidupan bernegara ? Tidak juga, ada beberapa hal negatif apabila demokrasi bermedia sosial berjalan beriringan, misalnya, mungkin demokrasi mengizinkan rakyat untuk ikut serta dalam pemerintahan, tetapi dalam kehidupan nyata tidak semudah itu, media sosial masih sering dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dengan niat yang buruk, seperti mengadu domba, memecah belah kesatuan negara, dan menciptakan teror antar suku, ras, maupun agama. Bahkan masih banyak berita hoax yang tersebar di media sosial yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga sangat merugikan banyak pihak. Transparansi kerja yang ditampilkan pemerintah juga tidak akan berjalan baik bila rakyatnya tidak berdemokrasi dalam media sosial.

Lalu bagaimanakah cara kita menjadi warga negara yang baik dan memberikan contoh bagi masyarakat untuk berdemokrasi dalam media sosial ? Beberapa caranya yaitu dengan kita mematuhi peraturan yang berlaku, taat terhadap hukum negara yang ada, dan ikut serta dalam pemerintahan negara sesuai dengan kemampuan kita, junjung tinggi nilai pancasila sebagai landasan hidup kita, selain itu kita juga harus sangat selektif dalam memilih informasi atau berita yang akan kita baca dan kita bagikan di media sosial. Ingat, jarimu adalah harimaumu, artinya bahwa setiap apapun yang kamu lakukan di media sosial mempunyai kekuatan yang sangat besar dampaknya bagi diri sendiri maupun orang lain, baik akan berdampak buruk maupun baik. Jadi, kita harus berpikir secara bijak terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu.

Maylani Kusuma Wardhani, 

XI RPL 5-SMK Telkom Malang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline