Lihat ke Halaman Asli

Memperluas Cakrawala Pengetahuan Anak, Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Edukasi Budaya Disiplin dan Pengenalan Bahasa Jepang

Diperbarui: 10 Februari 2023   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto 1. Kegiatan edukasi budaya disiplin dan pengenalan bahasa Jepang di SD Negeri 3 Ketos

Kab. Wonogiri (26/1/2023). Mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro Semarang, Maylafaizza Audiva Kyranni melakukan kegiatan edukasi mengenai budaya disiplin berdasarkan cara masyarakat Jepang serta pengenalan bahasa Jepang sederhana untuk siswa-siswi kelas lima dan enam di SD Negeri 3 Ketos, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri pada tanggal 26 Januari 2023.

Disiplin merupakan perilaku beradaptasi dalam lingkungan dengan bersikap patuh dan taat menjalani nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Orang yang berperilaku disiplin dapat mudah diterima dan dipercayai oleh lingkungan masyarakat karena itu berarti orang tersebut telah menerapkan kehidupan yang baik dan teratur.

Salah satu negara yang terkenal dengan perilaku budaya disiplin yang baik adalah Jepang. Terutama dalam hal disiplin waktu, Jepang telah menjadi negara yang pola pikir masyarakatnya selalu menghargai waktu dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini berbeda jauh dengan masyarakat Indonesia yang cenderung terlambat dan menunda-nunda dalam melakukan kegiatan apapun. 

Maka dari itu, perlu diadakannya edukasi mengenai budaya disiplin kepada siswa-siswi sekolah dasar. Sebagai contoh, Jepang pernah melakukan kampanye pada masyarakatnya untuk berbudaya standar bertingkah laku yang sesuai adab. Misalnya, karakteristik tingkah laku orang Jepang yang cenderung tepat waktu, sering mengantre, membuang sampah pada tempatnya, dan mengucapkan terima kasih dalam tiap kesempatan apapun.

Foto 2. Foto bersama antara mahasiswa KKN UNDIP, guru, dan siswa-siswi SD Negeri 3 Ketos.

Selain edukasi mengenai pentingnya budaya disiplin sejak dini, terdapat juga pengenalan sederhana mengenai bahasa Jepang kepada anak-anak. Misalnya, salam sapaan (aisatsu), salam perkenalan (jikoushoukai), dan budaya mengenai makanan, tata perilaku, animasi, dan transportasi yang ada di Jepang.

Diharapkan dengan terlaksananya program ini, anak-anak dapat menerapkan perilaku disiplin dan menambah wawasan baru mengenai bahasa dan budaya Jepang. Hal tersebut sesuai dengan SDG’s poin 4, yaitu pembangunan desa berkualitas yang tujuan utamanya untuk memberikan pendidikan mengenai pengenalan sikap untuk berperilaku yang beradab, serta memperluas cakrawala ilmu pengetahuan baru terhadap anak-anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline