Lihat ke Halaman Asli

Mayda RiskyAmadea

Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang

Banyak Mahasiswa Memanfaatkan Plaform Online untuk Berbisnis Sebagai Alternatif Sumber Pendapatan

Diperbarui: 21 Oktober 2024   03:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak mahasiswa yang memanfaatkan platform online untuk berbisnis atau freelance sebagai alternatif sumber pendapatan menunjukkan semangat kewirausahaan yang tinggi. Dengan akses mudah ke teknologi dan berbagai sumber daya, mereka dapat mengembangkan keterampilan praktis, meningkatkan kreativitas, dan membangun jaringan profesional. 

Selain itu, penghasilan tambahan ini membantu mahasiswa meringankan beban finansial mereka, memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada studi tanpa harus khawatir tentang biaya hidup.

Memanfaatkan platform online untuk berbisnis atau freelance memberikan mahasiswa peluang untuk belajar langsung tentang dunia kerja. Mereka dapat mengasah keterampilan seperti manajemen waktu, pemasaran, dan komunikasi yang sangat berharga di masa depan. 

Selain itu, kegiatan ini sering kali memberikan pengalaman praktis yang dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja setelah lulus.

Di sisi lain, banyaknya mahasiswa yang beralih ke platform online untuk berbisnis atau freelance dapat menyebabkan masalah. Persaingan yang ketat di dunia digital seringkali membuat mereka merasa tertekan untuk terus menghasilkan, yang dapat mengganggu konsentrasi dan prestasi akademis. 

Selain itu, ketidakpastian pendapatan dari pekerjaan online dapat menimbulkan stres, terutama jika mahasiswa tersebut belum memiliki pengalaman yang cukup dalam mengelola waktu dan keuangan. Hal ini bisa mengakibatkan ketidakseimbangan antara pendidikan dan pekerjaan yang dapat merugikan perkembangan akademis mereka.

Namun, ketergantungan pada platform online untuk mencari penghasilan dapat membuat mahasiswa terlalu fokus pada keuntungan jangka pendek dan mengabaikan pendidikan formal mereka. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas akademis, di mana mereka mungkin lebih memilih pekerjaan freelance daripada mengikuti perkuliahan. 

Jika tidak dikelola dengan baik, ini dapat berdampak negatif pada karier mereka di masa depan, karena mereka kehilangan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan mendalam di bidang yang mereka pilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline