Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Penerapan Teori Behavioristik dalam Pendidikan Berbasis Online: Manfaat dan Kesulitan

Diperbarui: 3 November 2023   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era inovasi data yang berkembang pesat, pelatihan online semakin menjadi pilihan yang relevan dan menarik dalam menyampaikan materi pembelajaran. Salah satu teori yang mendapat pertimbangan luar biasa sehubungan dengan pengajaran online adalah teori behavioristik. teori ini menggarisbawahi tugas bantalan dan manajemen dalam pembelajaran dan menyoroti perubahan cara berperilaku sebagai tujuan utama. Artikel ini akan mengkaji pengaruh penerapan teori behavioris dalam pendidikan berbasis web, termasuk manfaat dan kesulitannya.

Manfaat Penerapan Teori Behavioristik dalam Pendidikan Berbasis Web

1. Kemudahan Pemeriksaan dan Penilaian

Salah satu manfaat utama teori behavioristik dalam pelatihan berbasis web adalah kemampuannya untuk menyaring dan menilai kemajuan siswa dengan cermat. Dengan memanfaatkan perangkat ujian, pendidik dapat mengikuti komunikasi siswa dengan materi pembelajaran dan memberikan kritik secara tegas.

2. Komitmen yang Diperluas

Metodologi behavioristik seringkali mendorong siswa untuk mengambil bagian dalam kemajuan secara efektif. Penggunaan umpan balik yang menyemangati, seperti pengakuan atau hadiah, dapat mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan pembelajaran.

3. Memodifikasi Pembelajaran

Teori behavioristik mempertimbangkan pendidikan yang disesuaikan dan disesuaikan. Pendidik dapat mengonfigurasi peluang pertumbuhan yang sesuai dengan tingkat kapasitas dan minat siswa, sehingga pertemuan menjadi lebih sukses.

Kesulitan Menerapkan Teori Behavioristik dalam Pendidikan Berbasis Web

1. Tidak adanya Pergaulan Sosial

Salah satu kelemahan cara behavioristik dalam menghadapi pendidikan berbasis web adalah tidak adanya koneksi sosial. Model pembelajaran seperti ini seringkali tidak memperhatikan hubungan langsung antar siswa sehingga dapat mengurangi kemajuan kemampuan interaktif.

2. Ketergantungan pada Estimasi Kuantitatif

Penggunaan teori behavioristik sering kali bergantung pada estimasi kuantitatif, yang belum tentu mencerminkan pemahaman mendalam siswa. Bagian subjektif dari pembelajaran, misalnya pemahaman ide mungkin tidak seluruhnya dibahas dalam metodologi ini.

3. Kesulitan dalam Membangkitkan Diri

Beberapa siswa mungkin berjuang untuk bangkit dalam iklim berbasis web. Tanpa pengelolaan langsung, beberapa siswa akan kesulitan menjaga konsistensi dan inspirasi dalam belajar.

Meskipun teori behavioristik menikmati manfaat dan kesulitannya dalam pendidikan berbasis web, menggabungkan komponen dari metodologi behavioristik dengan metodologi yang berbeda, misalnya, konstruktivisme atau humanisme dapat membuat peluang pertumbuhan yang lebih disesuaikan dan kuat. Penting untuk merencanakan metodologi yang sesuai dengan target pembelajaran dan kebutuhan siswa.

Refrensi

Anderson, T., & Dron, J. (2011). Three generations of distance education pedagogy. The International Review of Research in Open and Distributed Learning, 12(3), 80-97.

Fitri, S. (2021). Pendidikan Berbasis Humanistik: Implementasi di Sekolah Indonesia. Jurnal Pendidikan Kreatif, 9(4), 315-330.

Susanti, R. (2020). Pendekatan Humanistik dalam Pembelajaran di Sekolah Indonesia: Konsep dan Implementasi. Jurnal Pendidikan Humanistik, 5(1), 45-60.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline