Lihat ke Halaman Asli

Bayangan

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matanya masih sembab, bekas airmata masih terlihat diwajahnya..
badannya yang ramping, tangannya yang kecil, berdarah menggenggam pecahan kaca.
Tak satupun kata keluar dari bibir mungilnya.
Dia hanya ingin bisa mengingat sesosok wajah, senyum dan cerita-ceritanya.

Sayang..tak ada satupun bukti kenangan bahwa semua itu pernah ada.

Dari awal memulai semuanya, dia tau itu sia-sia.

Sayang..siapapun bisa mengalaminya..kamu tidak sendiri.

Ya ya ya...dia mendengar kata-kata itu berulang kali
walaupun dia tau selanjutnya akan terasa seolah-olah dia tak pernah ada,
tapi rasa 'tak pernah ada', ternyata sangat menyakitkan.

Ketika sakit itu makin terasa
pecahan kaca menghujam jiwanya...

Tapi..aku masih bisa melihat bayanganku..seharusnya aku belum mati...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline