Lihat ke Halaman Asli

Maya Nirmala Sari

Dosen - Editor Website Bisnis dan Keuangan

Ingatlah, Jika Karyawan Anda Manusia, Perlakukanlah Selayaknya Manusia

Diperbarui: 10 Februari 2017   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Wah, judulnya terkesan ambigu ya? Tentu saja karyawan kita itu sebagian besar adalah manusia. Kalaupun ada, misalnya anjing pelacak atau hewan lain, tentu kita tidak menyebutnya sebagai "karyawan". Bukan begitu? Ini artinya, sebenarnya kita semua sudah paham, bahwa karyawan kita adalah manusia. Tapi apakah kita sudah memperlakukan mereka selayaknya sebagai manusia? Jangan-jangan kita khilaf sering menjadikan karyawan sebagai sapi perah saja. Nah lo!

1. Manusia butuh uang untuk bertahan hidup

Oke, ini memang tidak mutlak. Tapi mereka bekerja pada kita salah satunya adalah untuk mencari uang. Persetan dengan pengalaman, networking, ilmu dan hal klise lainnya. Uang memang bukan segalanya. Bisa saja manusia bekerja dengan sukarela. Tapi tengoklah sikap kita selama ini. Bos yang galak, suka memerintah seenaknya, sering menimpakan deadline, menuntut karyawan bisa segala hal, dan sikap arogan lainnya... ada yang mau bekerja sukarela untuk kepentingan orang kayak begitu? 

Sadarlah bahwa karyawan kita selama ini bertahan ya karena mereka masih butuh uang dari kita. Ketika mereka menemukan sumber pemberi uang yang lain, bisa saja mereka akan meninggalkan kita. Oleh karena itu, penuhi hak-hak karyawan yang berupa uang. Adil seadil-adilnya. Jangan jumawa jika karyawan bersedia digaji tidak manusiawi, hati-hati dengan doa yang dirapalnya setiap akan terlelap.

2. Manusia butuh pengakuan dan dihargai

Pengakuan apa? Ketika kita salah, mengakulah. Ketika karyawan membuat prestasi sekecil apapun, berilah apresiasi. Jika karyawan mengemukakan ide, hargailah. Kadang karyawan itu menyampaikan sesuatu hanya ingin diakui keberadaannya. Tidak perlu kita menuruti semua permintaan mereka, namun kita perlu untuk selalu menghargai pendapatnya.

Menghargai ide dan gagasan  berarti kita mendengarkan ide, opini, dan nasehat mereka dengan pikiran terbuka. Bahkan jika kita tidak setuju dengan mereka, dengarkan apa yang mereka pikirkan dan mereka pedulikan. Menghargai adalah cara mengekspresikan perasaan kita terhadap orang lain secara tidak langsung. Tindakan tersebut merupakan bentuk komunikasi nonlisan yang dapat membangun hubungan yang kokoh antara pengusaha dengan karyawannya.

3. Manusia punya kehidupan pribadi

Jangan mentang-mentang mereka karyawan kita lalu kita merasa punya hak mengatur semua kehidupannya. Selain di kantor, karyawan punya kehidupan pribadi yang tidak sepatutnya kita usik. Kita semua dididik dengan cara berbeda dan memiliki masa lalu yang berlainan.

Semua itu sangat mempengaruhi pola pikir saat ini. Hal yang kita anggap tidak penting, boleh jadi sangat penting bagi karyawan kita. Setiap manusia dewasa seyogyanya tahu persis apa yang dilakukannya dan berani dengan segala akibatnya. Jadi ketika karyawan kita memutuskan untuk melakukan sesuatu di kehidupan pribadinya, kita tidak perlu melontarkan komentar negatif yang dapat mengusiknya.

4. Manusia butuh istirahat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline