Lihat ke Halaman Asli

Ambisi vs Ikhlas

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa yang terjadi di negeri ini? hiruk pikuk pesta demokrasi menjadi kemelut yang tak berkesudahan walaupun sudah berada di puncaknya,
Akan sampai kapan rakyat dipolitisasi spt ini?
Di negeri ini begitu banyak orang2 cendekiawan dan berkepala licin juga berkacamata begitulah kiranya kebanyakan orang orang pintar, namun bagaimana negeri ini menjadi spt ini?
Dimana para cendekia2 itu? Patutkah anda sekalian menutup diri rapat2 dlm barisan yg salah? Tanyakan hati nurani anda
Mengapa anda sekalian tak berani berucap tentang kebenaran,,
Ironis...dibulan yang suci penuh berkah dan ampunan sebagian para petinggi negeri ini  telah menodainya dengan pembohongan publik,
Astagfirullohaladim,,bersujudlah...
Ingatlah kpd Yang menciptakan anda sekalian...
Tak kan ada akibat jika tanpa sebab, hukum akhirat bisa saja terjadi di dunia jika Yang Maha Kuasa menghendakinya...
Anda sekalian bukan membohongi 1 jiwa namun beribu jiwa, coba bayangkan seberapa dosa yg akan anda terima??
Janganlah gelap mata, janganlah melawan takdir..terimalah apa yg menjadi pemberian dari Yang Maha Adil,
Niscaya itulah yang terbaik bagimu sekalian...
Jangan sampai kesombongan juga keangkuhan mengalahkan akal sehatmu..
Ketidakadilan akan menuju kepada kebenaran, kerja keras bertahun tahun jangan sampai ternoda hanya dengan sekali kesalahan, kesalahan masih dapat di ampuni, namun kejahatan akan susah mendptkan pengampunan,
Segala sesuatu sdh ditentukan, ambisi kekuasaan tanpa didasari kebenaran apalah artinya, menangpun percuma keikhlasan mengabdi tanpa tedeng aling2 adalah gambaran sebuah hati yang tak pernah kalah..
Cobalah renungkan...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline