Cintai diri anda dan gunakan kata-kata positif untuk memberi dorongan
Puji orang lain dengan tulus dan buat mereka tersenyum
Bicaralah dengan penuh kasih dan ketulusan dari dasar hati
Saatnya untuk melepaskan
Maafkan seluruh bagian diri anda atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan
Maafkan diri anda atas semua kesalahan yang pernah anda buat di masa lalu
Maafkan ketakutan masa kecil anda
Maafkan emosi dan kemarahan masa remaja anda
Hiduplah untuk saat ini
Masa lalu telah berlalu
Anda tak akan pernah dapat kembali dan mengulang masa-masa itu lagi
Anda juga tak akan dapat menghidupkan kembali apa yang ada di masa lalu
Puisi diatas merupakan awal dari cerita seseorang yang berarti di kehidupan saya. Terkadang kita belajar hidup dari sebuah alam. Alam mengajarkan kita banyak hal. Jika kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita.
Singkat cerita,ketika lulus SMAsaya tidak tau mau dibawa kemara arah masa depan saya.Ada keinginan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, namun keaadan ekonomi keluarga tidak memungkinkan. Saya mencoba untuk masuk perguruan tinggi lewat jalur beasiswa tetapi tetap saja tidak diterima. Ketika mencoba melamar pekerjaan tidak ada perusahaan yang mau menerima. Saat itu keadaan saya benar-benar down. Banyak orang-orang di sekeliling saya pergi menjauh. Kedua orang tua pun sudah tidak mempercayai saya lagi tetapi saya tetap berusaha demi masa depan yang lebih baik. Ketika mencoba mendaftar untuk menjadi seorang yang menjaga ketertiban negara, Alhamdulillah saya lulus dan akhirnya dilantik. Sekarang saya sudah dapat membuktikan bahwa sama mampu meraih masa depan.
Banyak faktor yang menentukan keberhasilan seseorang.Pengalaman telah membuktikan bahwa faktor utama terletak di dalam diri kita sendiri yaitu motivasi, semangat juang dan sikap bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berusaha menemukan cara terbaik untuk mencapai tujuan. Dengan semangat juang kita tidak akan mudah menyerah dalam menghadapi tantangan bagaimanapun beratnya dan dengan bertakwa kita akan selalu merendah dalam keberhasilan dan mengambil hikmah dari kegagalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H