Lihat ke Halaman Asli

Maya Farodila

mahasiswa

Analisis Dampak Strict Parents pada Anak yang Baru Beranjak Dewasa

Diperbarui: 12 Juli 2024   06:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa transisi dari remaja ke dewasa adalah fase penting dalam perkembangan seseorang. Pada fase ini, individu mulai membentuk identitas diri, mengembangkan kemandirian, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dunia dewasa. Namun, bagi orang-orang yang dibesarkan dengan orang tua yang ketat atau "parenting ketat", proses ini dapat menjadi lebih sulit dan rumit.

Dampak dari pola asuh orang tua yang ketat terhadap anak-anak yang baru beranjak dewasa akan dibahas dalam artikel ini. Kita akan melihat berbagai aspek kehidupan mereka yang dapat dipengaruhi, seperti pertumbuhan psikologis mereka, keterampilan sosial mereka, serta kemungkinan karir dan kehidupan pribadi mereka di masa depan.

Definisi Strict Parenting

Sebelum mempelajari efeknya, sangat penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan "pola asuh yang ketat", juga dikenal sebagai "pola asuh yang ketat." Secara umum, pola asuh yang ketat dicirikan oleh:

  • Aturan yang ketat dan tidak fleksibel
  • Ekspektasi tinggi terhadap prestasi akademik dan perilaku
  • Pengawasan yang intens terhadap aktivitas anak
  • Pembatasan kebebasan dan otonomi anak
  • Penekanan pada disiplin dan hukuman
  • Kurangnya komunikasi terbuka antara orang tua dan anak

Pola asuh ini sering dikaitkan dengan budaya Asia, tetapi sebenarnya dapat ditemukan di berbagai latar belakang budaya. Dalam kebanyakan kasus, tujuan utama dari parenting yang ketat biasanya adalah untuk memastikan bahwa anak akan sukses di masa depan, tetapi cara yang digunakan dapat berdampak pada banyak hal dalam jangka panjang.

  • Dampak Psikologis
  • Harga Diri dan Kepercayaan Diri

Harga diri dan kepercayaan diri anak sangat terpengaruh oleh parenting yang ketat. Anak-anak yang dibesarkan dengan orang tua yang terlalu tegas sering mengalami

  • Perfeksionisme yang tidak sehat
  • Ketakutan akan kegagalan
  • Perasaan tidak cukup baik atau tidak mampu memenuhi standar
  • Kesulitan dalam mengambil risiko atau mencoba hal-hal baru

Ketika mereka dewasa, orang-orang ini mungkin menghadapi masalah dan kegagalan yang tak terhindarkan. Mereka sulit menerima ketidaksempurnaan dan cenderung terlalu keras pada diri sendiri.

  • Kecemasan dan Depresi

Kecemasan dapat muncul sebagai akibat dari tekanan terus menerus untuk memenuhi ekspektasi tinggi. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan dengan orang tua yang ketat berisiko mengalami kondisi berikut:

  • Gangguan kecemasan
  • Gejala depresi
  • Stres kronis
  • Gangguan makan

Mereka mungkin terus mengalami beban emosional ini ketika mereka dewasa, yang dapat berdampak pada kesehatan mental dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

  • Kesulitan dalam Pengambilan Keputusan

Anak-anak yang terbiasa dengan kontrol ketat dari orang tua mungkin sulit untuk belajar membuat keputusan secara mandiri. Ini dapat menghasilkan:

  • Ketergantungan berlebihan pada pendapat orang lain
  • Kesulitan dalam menentukan tujuan dan prioritas pribadi
  • Kurangnya inisiatif dan kreativitas

Orang dewasa mungkin tidak siap menghadapi tanggung jawab dan pilihan rumit yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.

  • Dampak Sosial
  • Keterampilan Komunikasi
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline