Menurut UUD 1945 pengertian sekolah dasar adalah upaya mencerdaskan dan mencetak kehidupan manusia yang bertaqwa dan mencintai bangsa dan negaranya serta bangga karena cakap, kreatif, berbudi luhur, dan santun, serta mampu menghadapi persoalan. Pertama adalah upaya dalam mencerdaskan yaitu bahwa melalui proses belajar pada sekolah dasar diharapkan seorang anak mendapatkan pengetahuan yang lebih dan bertambah. Kedua, mencetak kehidupan manusia yang bertaqwa dan mencintai bangsanya yaitu bahwa seorang anak diharapkan dapat memiliki ketaqwaan kepada TuhanNya dan hal tersebut juga akan berpengaruh dengan kecintaannya kepada Tanah Air. Karena setiap agama akan mengajarkan kepada setiap umatnya untuk mencintai bangsasnya. Ketiga adalah cakap yaitu anak diharapkan akan lebih tanggap dalam setiap melakukan aktivitasnya. Kelima, kreatif yaitu dengan belajar pada masa sekolah dasar anak akan dilatih untuk menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif untuk menciptakan sebuah penemuan-penemuan baru dalam bidang apapun. Keenam adalah berbudi luhur yaitu anak diharapkan memiliki sikap dan rasa sopan santun baik terhadap orang tuanya maupun orang-orang disekitarnya. ketujuh adalah mampu menghadapi persoalan yaitu dengan pendidikan sekolah dasar anak dilatih untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dia temui baik dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan juga masyarakat dalam hal lain anak dilatih utnuke manjadi pribadi yang mandiri.
Tujuan dari penddikan dasar ini adalah untuk membentuk kecerdasan dasar, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan untuk hidup mandiri dan pendidikan lebih lanjut. Lebih lanjut melalui pendidikan dasar anak dapat mengetahui dan belajar tentang bagaimana menjadi individu yang mampu berbaur dengan kelompoknya.
Guru merupakan seseoang yang memegang peranan sangat penting dalam proses belajar yaitu terkait dengan memberikan informasi yang benar, jelas, dan akurat. Oleh sebab itu dalam proses belajar seorang guru sangatlah penting dalam menguasai ilmu perkembangan. Karena hal tersebut akan mempengaruhi bagaimana cara seorang peserta didik melakukan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangannya. Dengan kurangnya pendidik dalam menguasai konsep ilmu perkembangan maka akan terjadi beberapa hambatan dalam proses pembelajaran seperti kurang fahamnya peserta didik menerima materi yang disampaikan karena tidak sesuai dengan tahap perkembangannya. Karakteristik belajar pada anak yang berada dalam sekolah dasar adalah anak yang berada pada rentan usia dini sehingga pada masa belajar ini anak haruslah didorong untuk menemukan potensinya sehingga belajarnya akan berkembang dengan optimal.
Dalam proses belajar pada anak sekolah dasar pasti terdapat hambatan-hambatan yang dialami baik guru sebagai pendidik maupun siswa atau peserta yang di didik. Dalam permasalahan pendidikn tingkat sekolah dasar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal. Dalam faktor internal permasalahan tersebut dipengaruhi oleh kesehatan jasmani baik fisik dan kesehatan. Kemudian faktor psikis yaitu terkait dengan kejiwaan baik minat belajar, bakat, dan motivasi. Dan yang terakhir adalah faktor kelelahan fisik siswa karena banyak diketahui bahwa pada tahap ini anak anak akan lebih sering bermain dan mengeskplor dunia luar yang dapat berakibat pada daya tahan tubuhnya. Faktor eksternal yang menghambat proses belajar siswa adalah keluarga, guru atau sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Peranan lingkungan keluarga merupakan pilar utama dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia agar berkembang dengan baik dalam hal beretika, molar dan berakhlak. Peran keluarga dapat membentuk pola sikap dan juga pribadi anak juga dapat menentukan proses pendidikan yang diperoleh anak. Kemudian peranan pendidik atau sekolah yang disebutkan dalam PP. No. 19 tahun 2005 disebutkan sebagai agen pembelajaran yaitu sorang pendidik berperan sebagai fasilotator, motivator, pemicu, dan pemberi inspirasi belajar bagi para siswa. Lingkungan masyarakat adalah semua manusia berada dalam lingkungan sekitar yang mempengaruhi perkembangan anak baik tingkah laku maupun perkembangan kepribadiannya. Pengaruh lingkungan masyarakat tersebut ada yang diterima anak secara langsung dan ada yang tidak diterima anak secara langsung. Dan yang terakhir adalah pengarug dari lingkungannya yaitu terkait dengan pergaulannya dengan orang-orang disekitarnya. terdapat pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung dimana pengaruh langsungnya adalah teman-teman dan orang-orang disekitarnya sedangkan pengaruh tidak langsungnya adalah melalui media media informasi seperti televisi, media sosial, dan handphone.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI