Lihat ke Halaman Asli

Maya Dina

Mahasiswa

Eksistensi Kebaya di Era Modern

Diperbarui: 29 Juni 2021   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

EKSISTENSI KEBAYA DIERA MODERN

Kebaya adalah sebuah blus berlengan panjang yang dipakai di sebelah luar kain atau sarung yang menutupi sebagian dari badan . Panjang kebaya ini berkisar sekitar pinggul sebelah atas sampai ke lutut. Kebaya pendek dapat dibuat dari bahan katun yang berbunga atau polos, sutera, barcode (kain sunduri), lame, bahan-bahan sintetis, brokat, lurik, dan organdi atau katun halus berwarna putih yang seluruh pinggirannya dihiasi dengan renda. Kebaya panjang tampak sangat menarik dalam brokat, voile yang berbunga atau nylon yang diberi sulaman ( Judi, 186 dalam jurnal Cheung  )

Kebaya merupakan pakaian wanita dari anggota keluaga kerajaan pada masa kerajaan majapahit. Pada mulanya kebaya hanyalah pakaian biasa yang berbentuk blus yang terbuat dari sutra atau kain halus lainnya yang dipadukan dengan kemben jarik. Sedangkan wanita dari golongan petani dan rakyat biasa menggunakan kemben yang menutupi sebatas dada sampai lutut. Harga kain yang mahal membuat kebaya hanya dipakai oleh kaum bangsawan. Seiring berjalannya waktu masuknya ajaran agama islam yang mengahruskan seorang wanita berpakaian tertutup membuat kalangan biasa mulai menggunakan pakaian kebaya yang lebih sopan. Hal ini juga pengaruhi oleh jalur perdagangan tekstil antar Negara.
Meskipun pada masa isi wanita pada kalangan biasa menggunakan kebaya, pemakainnya menganut status social. Keluarga kerajaan menggunankan kebaya berbahan sutra beludru atau brokat, sedangkan kaum biasa menggunakan kebaya berbahaan kain tenun biasa (kain mori). Pada masa itu kebaya mulai dikenakan dari berbagai kalangan masarakatmdengan perbedaan bahan yang berbeda sesuai status sosialnya.
Pada awal kemerdekaannya kebaya juga dikenakan oleh para pejuang waniata salah satunya RA kartini yang kita kenal sebagai pahlawan pelopor emansipasi waniata. Hal ini membuat kebaya semakin popular pada kalangan wanita setelah era kartini. Kebaya semakin populer dan menjadi identitas bangsa Indonesia. Bahkan setelah kemerdekaanya dalam lokarya di Jakarta pada tahun 1978 kebaya ditetpakan sebagai busana nasional bangsa Indonesia. Kebaya merupakan pakain yang sederhana namun elegan dapat digunakan oleh semua lapisan masarakat dan mudah dalam perawatannya.
Di era modern ini kebaya masih memiliki eksistensinya, meskipun kebaya termasuk jenis pakain yang sudah ada sejak jaman dahulu namun tidak membuat pemakaiya terlihat kuno, sebaliknya wanita yang memakainya terlihat lebih anggung dan mencerminkan sosok keibuan yang menjadikan pemakainya tetap menawan. Apabila dulu kebaya di pandang sebagai pakain sehari-hari yang digunakan saat bertani atau dan aktifitas sehari-hari lainnya, berbeda dengan dahulu di abad 20 ini kebaya kembali popular menjadi pakaian yang banyak digunakan pada perayaan atau momen tertentu, misalnya pernikahan yang menggunakan kebaya perniakahan yang panjang dan pemakaian pernak pernik yang membuatnya lebih menarik, peryaan kemerdekaan dan acra-acara resmi lainnya namaun menggunakan kebaya dengan model yang lebih sederhana.

Eksistensi Kebaya di Era Modern
Kebaya adalah sebuah blus berlengan panjang yang dipakai di sebelah luar kain atau sarung yang menutupi sebagian dari badan . Panjang kebaya ini berkisar sekitar pinggul sebelah atas sampai ke lutut. ( Judi, 1986 dalam jurnal Cheung ). Kebaya merupakan pakaian wanita dari anggota keluaga kerajaan pada masa kerajaan majapahit. Pada mulanya kebaya hanyalah pakaian biasa yang berbentuk blus yang terbuat dari sutra atau kain halus lainnya yang dipadukan dengan kemben jarik.

gambar kebaya jaman dulu yang masih sederhana
Berdasarkan pembagian kelas sosial di masyarakat, penggunaan kebaya digolongkan dalam tiga tingkatan yaitu: kebaya kelas Abangan, kebaya kelas santri, dan kebaya kelas priyayi (Triyanto, 2011) kebaya abangan merupakan kebaya yang dipakai golongan bawah, yang memiliki model dan bahan yang sederhana. kebaya santri merupakan kebaya yang memiliki penutup kepala, yang digunakan oleh santri, sedangkan kebaya priyayi adalah kebaya yang digunakan kaum bangsawab dan anggota keraton, kebaya ini terbuat dari sutra dan atau brokat yang mahal, serta memiliki aksesoris yang menggambarkan status sosial dari pemmakainya.
Di era modern ini pemakaian kebaya tidak lagi menganut status sosial, karena seiring perkembangan jalur perdangangan tekstil dunia yang membuat bahan baku kebaya tidak lagi semahal dulu membuat kebaya dapat dipakai dari semua lapisan masarakat. kebaya modern juga memiliki model yang beranekaragam, bahkan di tangan desainer kebaya dapat dipamerkan dalam pameran busana yang bergengsi.

peragaan busana kebaya
sebagai generasi modern harusnya kita lebih menegenal dan mencintai pakaian kebaya, meski pakaian ini sudah ada sejak dulu namun tidak membuat pemakainya terlihat kuno. wanita yang memakai kebaya akan semakin terlihat anggun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline