Lihat ke Halaman Asli

Kurikulum Merdeka: Mendorong Pemulihan Krisis Pembelajaran dan Meningkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia

Diperbarui: 11 Maret 2023   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2017/11/21/e10331fa-8258-4644-a798-8f4d2ead3879.jpg?w=780&q=90

Kurikulum Merdeka Bikin Pembelajaran Jadi Berkualitas

Kurikulum Merdeka yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memberikan harapan besar bagi peningkatan kualitas pembelajaran di Indonesia. Melalui berbagai inisiatif dan program, Kurikulum Merdeka dirancang untuk mendorong perbaikan kualitas dan pemulihan dari krisis pembelajaran yang saat ini dihadapi oleh masyarakat. Implementasi Kurikulum Merdeka yang baik dapat menjadi kunci utama dalam meningkatkan kualitas pembelajarandan mencapai Merdeka Belajar

Beberapa praktik baik dalam implementasi Kurikulum Merdeka adalah dengan menggerakkan komunitas belajar yang terdiri dari guru, orang tua, dan pemerhati pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan platform Merdeka Mengajar yang menyediakan berbagai materi dan sumber belajar untuk para guru. Selain itu, dibentuklah komunitas belajar bagi para guru untuk bersama-sama mempelajari dan menerapkan berbagai materi yang sudah ada di platform Merdeka Mengajar.

Komunitas belajar ini dapat menjadi tempat bagi para guru untuk berkolaborasi, berbagi praktik baik, dan melakukan refleksi atas penerapan Kurikulum Merdeka di kelasnya masing-masing. Selain itu, pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan juga perlu mengaktifkan dan membentuk komunitas-komunitas belajar agar dapat memaksimalkan implementasi Kurikulum Merdeka di tingkat lokal.

Satu keunggulan dari Kurikulum Merdeka adalah memberi fleksibilitas bagi sekolah untuk merancang kurikulum operasionalnya sendiri dan bagi guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat kemampuan muridnya. Kerangka kurikulum Merdeka yang fleksibel akan memudahkan sekolah termasuk yang minim fasilitas atau berada di wilayah terpencil untuk merancang pembelajaran yang sesuai kebutuhannya.

Selain itu, Kurikulum Merdeka juga memberikan keleluasaan bagi peserta didik untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan rencana masa depannya. Ini menjadi salah satu alasan mengapa penjurusan dihapuskan untuk jenjang SMA, sehingga memberikan keleluasaan bagi siswa untuk memilih dan mengeksplorasi berbagai bidang yang diminatinya.

Implementasi Kurikulum Merdeka yang baik akan memberikan dampak yang besar pada peningkatan kualitas pembelajaran. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memaksimalkan penerapan Kurikulum Merdeka dengan mengaktifkan dan membentuk komunitas-komunitas belajar, memberikan pelatihan dan dukungan, serta memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Dengan demikian, Kurikulum Merdeka dapat menjadi kunci utama dalam membawa Indonesia menuju pendidikan yang lebih berkualitas dan merdeka.

Implementasi Kurikulum Merdeka telah menjadi topik yang hangat dibicarakan dalam dunia pendidikan di Indonesia belakangan ini. Kurikulum Merdeka bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan memulihkan krisis pembelajaran yang terjadi akibat pandemi Covid-19. Dalam implementasinya, terdapat beberapa praktik baik yang dapat dilakukan oleh guru, orang tua, dan pemerhati pendidikan untuk menggerakkan komunitas belajar dan memaksimalkan manfaat dari Kurikulum Merdeka.

Dalam rangka memaksimalkan manfaat dari Kurikulum Merdeka, implementasi Kurikulum Merdeka harus dilakukan secara bersama-sama oleh guru, orang tua, dan pemerhati pendidikan dalam sebuah komunitas belajar yang aktif dan kolaboratif. Dengan demikian, pembelajaran dapat menjadi lebih berkualitas dan bermakna bagi siswa-siswa Indonesia.


Pertama-tama, guru dapat membentuk komunitas belajar dengan sesama guru dalam sekolah maupun antar-sekolah. Dalam komunitas belajar ini, guru dapat saling berbagi pengalaman dan praktik baik dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di kelasnya. Selain itu, mereka juga dapat mempelajari dan menerapkan berbagai materi yang tersedia di platform Merdeka Mengajar. Dengan berkolaborasi dan berbagi pengalaman, guru dapat lebih mudah memahami konsep dan penerapan Kurikulum Merdeka serta dapat menemukan solusi terbaik untuk mengatasi kendala yang mungkin terjadi.

Kedua, orang tua juga dapat turut serta dalam menggerakkan komunitas belajar. Orang tua dapat mengikuti pelatihan dan seminar yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah atau Dinas Pendidikan mengenai Kurikulum Merdeka. Selain itu, mereka juga dapat berpartisipasi dalam forum diskusi dan pertemuan orang tua di sekolah untuk membahas perkembangan dan kemajuan anak-anak mereka dalam belajar. Dengan demikian, orang tua dapat lebih memahami kurikulum yang diterapkan di sekolah serta dapat memberikan dukungan dan motivasi kepada anak-anak mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline